Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Libur Nataru, Menhub Budi Karya Minta Waspadai Cuaca Ekstrem

Menhub Budi Karya meminta seluruh stakeholder yang terlibat pada Angkutan Nataru untuk mengantisipasi cuaca ekstrem.
Ilustrasi cuaca ekstrem. /Ilustrasi-JIBI Photo
Ilustrasi cuaca ekstrem. /Ilustrasi-JIBI Photo

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta seluruh stakeholder yang terlibat pada Angkutan Natal dan Tahun Baru 2024 (Nataru) untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang akan berlangsung pada periode ini.

Budi Karya mengatakan, total pergerakan masyarakat selama angkutan Nataru 2024 akan mengalami kenaikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dia mengatakan, jumlah pergerakan masyarakat diprediksi dapat mencapai sekitar 107 juta orang. Seiring dengan hal tersebut, masalah cuaca ekstrem berpotensi menjadi tantangan dari mobilitas masyarakat dalam melakukan perjalanan.

"Kali ini adalah yang menonjol adalah cuaca ekstrem, anomali akan terjadi dan bukan tidak mungkin mengakibatkan satu hal yang perlu kita siapkan dengan baik," katanya dalam acara Pembukaan Posko Angkutan Natal dan Tahun Baru 2024 Gedung Kemenhub, Jakarta, pada Selasa (19/12/2023).

Budi Karya menyebut, meski angkutan Nataru tidak sepadat dibandingkan dengan angkutan Lebaran, seluruh pihak terkait harus tetap siaga. Apalagi, tujuan masyarakat selama periode libur ini cenderung lebih banyak untuk berlibur dibandingkan dengan mudik.

"Ini ujian semester kedua, ujian pertama Lebaran, biasanya lebih seru. Walaupun ini tidak seseru Lebaran, kita harus sama siaganya seperti Lebaran," katanya.

Dia menjelaskan, pelaksanaan angkutan Nataru memerlukan sejumlah langkah, seperti penyempurnaan sinkronisasi, pengaturan cuti, waktu libur, sosialisasi kebijakan, upaya preventif keselamatan, dan survei kelancaran pada titik-titik krusial wisata.

Oleh karena itu, dia juga meminta para petugas di lapangan untuk memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat.

"Khusus aparat dan petugas di lapangan, kita harus melayani dan bukan kita dilayani. Ini bukan jadi ajang kekuasan, maka lakukan pelayanan dengan responsif untuk kebutuhan masyarakat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper