Bisnis.com, BELITUNG -- Pemerintah mengingatkan kawasan ekonomi khusus (KEK) yang tidak memenuhi target Presiden Joko Widodo akan dicabut statusnya.
Sekretaris Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menuturkan pihaknya diminta untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh mengenai capaian target kinerja. Evaluasi ini termasuk estimasi realisasi hingga pertengahan 2024. Tidak hanya KEK, evaluasi juga mencakup proyek strategis nasional yang keseluruhannya berjumlah 216.
Hasil evaluasi akan menentukan nasik KEK dan PSN era Presiden Joko Widodo. Proyek yang realisasinya jauh di bawah target maka akan dicabut statusnya.
“Pak Presiden ingin PSN dan KEK yang betul-betul real, bisa berkembang dan tidak mangkrak. Dengan segala insentif fasilitas fiskal yang kita berikan mestinya punya banyak ruang untuk tumbuh lebih tinggi daripada kawasan yang lain,” terangnya di Belitung, Selasa (12/12/2023).
Susiwijono menyebut nasib akhir KEK dan PSN akan ditetapkan pada pertengahan Januari 2024. Meski akan mencabut fasilitas, proyek atau kawasan tersebut tidak ditutup.
Dia juga menyebutkan sejauh ini terdapat 20 KEK dengan progres pembangunan sangat baik. Adapun capaian kinerja KEK diukur pada dua indikator.
Baca Juga
Indikator pertama, yakni realisasi investasi pada 2023 sebesar Rp62,2 Triliun, kini tercatat realisasi sudah sebesar Rp62,9 Triliun.
“Jadi memang sampai per hari ini sedikit lebih tinggi. Mudah-mudahan di akhir tahun nanti bisa lebih tinggi lagi,” terangnya ketika ditemui di Sheraton Belitung Resort.
Investasi jumbo ini membuka 59.478 lapangan kerja baru dengan penambahan 83 pelaku usaha.
Untuk tahun depan, target investasi di KEK adalah sebesar 64,5 triliun. Dana ini ditargetkan menyerap tenaga kerja sebesar 36.994 orang.