Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) optimistis jumlah pengguna LRT Jabodebek akan terus mengalami pertumbuhan yang baik dalam 5 tahun ke depan.
Direktur Prasarana Perkeretaapian Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Djarot Tri Wardhono menjelaskan optimisme pemerintah salah satunya didukung oleh kepadatan di jalan raya yang akan semakin tinggi.
Dia menuturkan, jumlah trafik di jalan raya akan semakin padat dalam 5 tahun mendatang. Hal ini akan membuat waktu tempuh pengguna kendaraan pribadi ke sebuah titik menjadi semakin lama.
“Dengan waktu tempuh di jalan raya yang semakin lama, ini akan menarik bagi pengguna jalan untuk beralih ke LRT Jabodebek,” kata Djarot dalam Instagram Live “Apa Kabar LRT Jabodebek?” di akun @ditjenperkeretaapian pada Jumat (1/12/2023).
Selain itu, Kemenhub juga memprediksi wilayah-wilayah di sekitar stasiun LRT Jabodebek akan berkembang secara masif ke depannya. Djarot melanjutkan, saat ini banyak pengembang yang melakukan promosi atau membangun proyeknya di sekitar stasiun LRT Jabodebek.
Dengan kondisi tersebut, Djarot pun optimistis wilayah sekitar stasiun memiliki potensi yang besar sebagai pusat pertumbuhan ekonomi ataupun kependudukan. Sehingga, jumlah pelanggan LRT Jabodebek pun berpotensi ikut meningkat.
Baca Juga
“Saya cukup optimis 5 tahun ke depan akan bertambah banyak [pengguna LRT Jabodebek],” kata Djarot.
Dia melanjutkan, Kemenhub bersama pemangku kepentingan terkait juga terus berupaya mengatasi kendala roda aus yang terjadi pada rangkaian kereta LRT Jabodebek.
Djarot mengatakan, keausan roda tersebut terjadi akibat sejumlah ruas permukaan rel LRT Jabodebek tidak halus. Sehingga, pihaknya pun memperhalus profil permukaan serta melakukan lubrikasi pada lintasan rel LRT Jabodebek.
"Alhamdulillah untuk solusi jangka pendek sudah kami lakukan dengan melakukan lubrikasi di roda maupuan jalan rel dan di beberapa lengkung sampai total 28 lengkung," katanya.