Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Fasilitas Tangkap Karbon Blok Masela Bakal Masuk Cost Recovery

SKK Migas menyebut bahwa investasi pengembangan fasilitas penangkapan karbon atau CCS bakal dimasukkan dalam amendemen kontrak Blok Masela.
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA — Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto memastikan keekonomian proyek LNG Abadi Blok Masela, Kepulauan Tanimbar, Maluku bakal tetap menarik selepas rencana pemasangan fasilitas penangkapan karbon atau carbon capture and storage (CCS) disetujui. 

Dwi menuturkan, lembaganya telah membahas soal amendemen ulang production sharing contract atau PSC ladang gas Abadi itu bersama dengan operator blok, Inpex Masela Ltd. 

Seperti diketahui, Inpex berharap amendemen ulang atas kontrak Blok Masela dapat memberikan internal rate of return (IRR) di rentang 10% nantinya. 

“Kita diskusi mengenai investasi apa yang bisa ditekan dan sebagainya,” kata Dwi saat dikonfirmasi ihwal negosiasi amendemen PSC Blok Masela di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (30/11/2023). 

Rencana penambahan fasilitas CCS, lewat revisi rencana pengembangan plan of development (PoD) I Blok Masela, baru saja disetujui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada Selasa (28/11/2023). 

Pada proposal pengembangan yang baru, SKK Migas melaporkan tambahan investasi untuk CSS itu diestimasikan berada di sekitaran US$1 miliar atau setara dengan Rp15,52 triliun (asumsi kurs Rp15.520 per dolar AS). Sementara itu, untuk investasi lainnya pada kegiatan hulu migas sendiri tidak banyak bergeser.  

“Itu akan kita lanjutkan dengan penyesuaian PSC, jadi kalau di PSC kan ruang lingkupnya tidak ada carbon capture, nah ini ditambahkan,” kata dia. 

Lewat amandemen PSC ini, rencananya biaya pasang serta operasi CCS bakal dikompensasi atau diganti dengan penjualan gas dan kondensat bersih dari Blok Abadi tersebut. Praktik ini juga dikenal sebagai bagian dari operasi perminyakan atau petrolum operations.

Adapun, saat ini, Inpex mendapat perpanjangan kontrak hingga 2055 dalam PSC terakhir. Dalam PSC tersebut, Inpex mendapat skema kontrak penggantian biaya operasi atau cost recovery.  

Seperti diberitakan sebelumnya, amendemen kontrak diharapkan dapat membuat keekonomian proyek strategis nasional (PSN) senilai US$19,8 miliar itu lebih menarik di tengah komitmen Inpex untuk memasukkan fasilitas penangkapan karbon dalam revisi rencana pengembangan yang telah dikirim pada April 2023.

“Kita tidak hanya mengharapkan IRR akan berada di rentang 10%, tapi kami telah memulai negosiasi dengan pemerintah, apa negosiasinya kita tidak dapat memberi tahu sekarang isinya,” kata Managing Executive Officer Senior Vice President Asia Projects Inpex Akihiro Watanabe saat Inpex Investor Day 2023 dikutip Rabu (29/11/2023). 

Akhiro menuturkan, pemerintah Indonesia memiliki pemahaman yang sama ihwal negosiasi yang saat ini berlangsung dengan Inpex terkait dengan upaya untuk menekan biaya produksi dari gas Abadi Masela. 

“Untuk mengamankan rencana ini, PSC itu perlu diamendemen itu yang saat ini sedang kami pikirkan, sekali itu terwujud kami berencana untuk mulai menjalankan proyek akhir tahun ini atau tahun depan,” kata dia.  

Blok Masela merupakan salah satu prospek ladang migas terbesar di Indonesia. Produksinya diperkirakan dapat mencapai 1.600 juta kaki kubik per hari (MMscfd) gas atau setara 9,5 juta mtpa dan gas pipa 150 MMscfd, serta 35.000 barel kondensat per hari (bcpd). 

Proyek yang semula diperkirakan menelan biaya investasi hingga US$19,8 miliar itu menjadi aset pengelolaan gas terbesar kedua dari Inpex, setelah Ichthys LNG Project di Australia.   

Proyek Blok Abadi Masela itu bakal menutupi lebih dari 10% kebutuhan impor LNG tahunan Jepang nantinya. Di sisi lain, proyek itu juga diharapkan dapat menjaga ketahanan pasokan energi di Indonesia, Jepang, dan beberapa negara Asia lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper