Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Ngaku Sulit Cari Investor untuk Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku tidak mudah dalam mencari pembiayaan dalam proses transisi energi tanpa mengorbankan pembangunan Tanah Air.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan kinerja APBN Kita edisi November 2023./ Dok Youtube Kemenkeu RI
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan kinerja APBN Kita edisi November 2023./ Dok Youtube Kemenkeu RI

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku tidak mudah dalam mencari pembiayaan dalam proses transisi energi tanpa mengorbankan pembangunan Tanah Air.

Pada kunjungannya ke Amerika Serikat pada pertengahan November lalu, Sri Mulyani turut melakukan pertemuan dengan para investor terkait pembiayaan hijau, namun tidak mudah.

“Saya akui sampai minggu lalu saya di San Francisco, saya bertemu dengan beberapa investor dan fund manager besar, itu tidak mudah,” ujarnya dalam Climate Change and Indonesia's Future: An Intergenerational Dialogue, Senin (27/11/2023).

Sejauh ini, dalam melakukan transisi khususnya pada pensiun dini bagi pembangkit listrik tenaga (PLT) batu bara, Indonesia telah mengembangkan taksonomi hijau. 

Taksonomi ini memungkinkan transisi menuju energi hijau termasuk pensiun dini batu bara yang didanai melalui pasar modal.

Tercatat pemerintah telah menerbitkan sukuk hijau atau green bond senilai US$5 miliar secara global sejak 2018. 

Sementara instrumen sukuk retail hijau atau Green Sukuk Retail yang sangat diminati generasi muda, kata Sri Mulyani, telah diterbitkan sejumlah Rp21,8 triliun sejak 2019 hingga 2022.

“Untuk itu dibutuhkan banyak sekali financing termasuk tadi untuk retirement of the coal, akselerasi untuk transformasi ke energi baru terbarukan, dan juga mendukung komunitas yang terdampak akibat transformasi ini,” lanjutnya. 

Terlebih, Indonesia juga telah meluncurkan skema Just Energy Transition Partnership (JETP) yang telah diumumkan oleh Jokowi senilai Rp330 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper