Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Papua dan Papua Barat jadi Provinsi dengan Kemiskinan Ekstrem Tertinggi

BPS melaporkan Provinsi Papua dan Papua Barat masih mencatatkan tingkat kemiskinan ekstrem tertinggi secara nasional, lebih dari 5% per Maret 2023.
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti memaparkan data pertumbuhan ekonomi RI kuartal III/2023.
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti memaparkan data pertumbuhan ekonomi RI kuartal III/2023.

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terdapat dua provinsi masih mencatatkan tingkat kemiskinan ekstrem tertinggi secara nasional, lebih dari 5% per Maret 2023, yaitu Provinsi Papua dan Papua Barat. 

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar menyampaikan mengacu dalam Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2023, jumlah provinsi dengan tingkat kemiskinan ekstrem 1%-5% telah mencapai sebanyak 14 provinsi. 

“Jumlah provinsi dengan tingkat kemiskinan ekstrem di atas 5% masih ada dua provinsi,” ujarnya dalam Rakornas dan Penyerahan Insentif Fiskal atas Kinerja Penghapusan Kemiskinan Ekstrem 2023, Kamis (9/11/2023). 

Secara rinci, saat ini Papua memiliki angka kemiskinan ekstrem tertinggi sebesar 7,67%, sementara Papua Barat sebesar 6,43%. 

Secara umum, Amalia melaporkan tingkat kemiskinan ekstrem terus menurun. Dalam waktu 5 tahun terakhir tercatat menurun dari 3,6% pada 2018 menjadi 1,12% pada Maret 2023.

Pada periode itu pula, jumlah provinsi dengan tingkat kemiskinan ekstrem di bawah satu persen atau menuju 0% telah mencapai 18 provinsi atau sekitar 53% dari total provinsi di Indonesia.

Adapun, BPS mendapatkan mandat untuk melakukan evaluasi perkembangan penghapusan kemiskinan ekstrem yang merupakan bagian dari Susenas.

Angka kemiskinan ekstrem yang BPS hitung saat ini menggunakan US$1,9 per hari yang diukur melalui paritas daya beli atau purchasing power parity (PPP). 

Standar tersebut setara dengan Rp351.957,4 perkapita per bulan pada Maret 2023. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku masih optimistis bahwa rencana pemerintah menghapus kemiskinan ekstrem di Indonesia dapat tercapai pada 2024.

“Berkaitan dengan kemiskinan ekstrem, ini sebenarnya sudah direncanakan pemerintah pada periode kedua ini agar pada 2024 ini sudah pada posisi 0 persen, kemiskinan ekstrem,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper