Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memiliki utang kepada Perum Bulog hingga Rp16 Triliun.
Airlangga pun mengatakan bahwa utang tersebut merupakan tagihan untuk urusan pengadaan beras cadangan beras pemerintah yang harus dibayarkan oleh kementerian yang dinaungi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati itu.
"Tadi arahan presiden [Jokowi], bahwa Menteri Keuangan [Sri Mulyani Indrawati] diminta segera melunasi tagihan Bulog yang terakumulasi Rp16 triliun," ujarnya kepada wartawan usai melakukan rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (6/11/2023).
Airlangga memaparkan dari Bulog sendiri memiliki kebutuhan tambahan anggaran untuk pengadaan beras senilai Rp19,1 triliun.
Perinciannya, dari Bulog ada kebutuhan tambahan anggaran yaitu untuk tahap pertama membutuhkan Rp7,9 triliun, kemudian tahap kedua Rp8,4 triliun, dan ada tambahan terkait dengan distribusi dan yang lain sebesar Rp2,8 triliun. Sehingga total ada Rp19,1 triliun dari kebutuhan tambahan anggaran.
Sejauh ini, stok beras cadangan pemerintah di gudang Perum Bulog jumlahnya sebesar 1,44 juta ton. Jumlah itu bisa bertambah karena pemerintah akan melakukan impor beras kembali.
Baca Juga
Selain itu, dia juga menyebutkan bahwa Pemerintah pun siap menggelontorkan Rp892,48 miliar untuk memperpanjang bantuan pangan kepada penerima manfaat penderita gangguan pertumbuhan dan perkembangan atau stunting hingga Juni 2024.
“Tadi dibahas bantuan pangan 2024 Pak Presiden setuju, untuk 2024 akan diberikan dari Januari sampai Juni,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bantuan pangan tersebut berupa beras 10 kilogram (kg) yang akan diberikan kepada 22.004.077 penerima manfaat. Sementara untuk bantuan stunting untuk 1.446.809 keluarga rawan stunting (KRS) yang dihimpun berdasarkan data BKKBN.
Adapun, bantuan stunting akan mencapai Rp446,242 miliar per tiga bulan. Sehingga totalnya Rp892 miliar di semester I/2024. Airlangga menjabarkan bahwa per September 2023, progres penyaluran bantuan pangan sudah mencapai 94,95 persen, Oktober 2023 94,89 persen, dan November 2023 sebesar 18,45 persen.
Senada, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan bahwa dalam ratas, Jokowi meminta agar bantuan sosial yang harusnya selesai pada bulan ini dapat diperpanjang hingga kuartal II/2024
”Jadi akan terus diperpanjang mengingat harga beras yang masih terus, memang tidak naik lagi, tapi belum turun. Oleh karena itu, bantuan akan dilanjutkan. [kuotanya pun untuk] hampir 22 juta kurang sedikit, pungkas pria yang akrab disapa Zulhas itu.