Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kereta Cepat Jakarta Surabaya, Jokowi Ogah Berpaling dari China

Presiden Jokowi nampaknya ogah berpaling dari China soal urusan proyek Kereta Cepat yang akan diperpanjang hingga Surabaya.
Presiden Joko Widodo menggunakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (kini bernama WHOOSH) pada Selasa (19/9/2023). - Bloomberg/Rosa Panggabean
Presiden Joko Widodo menggunakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (kini bernama WHOOSH) pada Selasa (19/9/2023). - Bloomberg/Rosa Panggabean

Bisnis.com, JAKARTA - Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya kemungkinan besar bakal kembali digarap oleh China. Hal ini makin menguatkan anggapan bahwa Presiden Jokowi ogah berpaling dari Negeri Tirai Bambu, yang sebelumnya sukses dengan Kereta Cepat WHOOSH rute Jakarta-Bandung.

Keberhasilan China menuntaskan salah satu proyek kebanggaan Jokowi tersebut membuat Kepala Negara sudah menaruh kepercayaan penuh. Hal tersebut diperkuat dengan unggahan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, melalui unggahan di akun Instagram pribadinya pada Minggu, 29 Oktober 2023.

Dalam video tersebut, Luhut memberikan bocoran bahwa proyek kereta cepat Indonesia yang akan dilanjutkan dari Jakarta-Surabaya akan kembali digarap oleh China.

Luhut mengatakan bahwa ini adalah proyek di bawah kepemimpinan Jokowi di mana dirinya hanya bertindak sebagai pelaksana.

"Saya hanya pelaksana saja kok," katanya.

Dalam keterangannya, Luhut mengatakan bahwa Jokowi punya setidaknya tiga pertimbangan mengapa proyek kereta cepat kembali dipercayakan kepada China.

Pertama, Luhut menegaskan bahwa bunga pinjaman yang diberikan China jauh lebih murah ketimbang bank-bak negara lain.

"Tadi saya dengar perjanjian dengan China juga jalan, malah bunganya jauh lebih murah daripada bunga yang ditawarkan banyak negara lainnya," ujar Luhut dalam unggahan video di akun media sosial Instagram miliknya @luhut.pandjaitan.

Kemudian alasan kedua adalah soal pengalaman. Indonesia sebelumnya telah memercayakan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung kepada China, sehingga negara tersebut memiliki rekam jejak yang positif.

Terakhir, alasan ketiga adalah teknologi dari China yang dipandang Luhut cukup baik dan tidak kalah dari teknologi Eropa.

"Teknologi kita sudah buktikan dan kita sudah punya pengalaman," ujar Luhut.

Seperti diketahui, Kereta Cepat yang semula hanya melayani perjalanan Jakarta-Bandung, bakal diteruskan sampai ke Kertajati—Solo—Jogja hingga Surabaya.

Kendati demikian, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) belum mengetahui rencana pihak China bakal kembali garap proyek perpanjangan Kereta Cepat ke Surabaya.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal membantah adanya kesepakatan antara Indonesia dengan China soal proyek Kereta Cepat. Saat ini proyek tersebut belum mencapai tahap pembicaraan terkait dengan investor yang terpilih untuk menggarapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper