Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat penurunan indeks kepercayaan industri (IKI) Oktober 2023 yang menyentuh level 50,70 atau melambat 1,81 poin dibandingkan September 2023 yang mencapai 52,51.
Tren perlambatan terjadi sejak Juni 2023 yang berada di level 53,93 yang sempat naik dari posisi Mei sekitar 50,9. Pada Juli, IKI mencapai level 53,31 turun 0,60 poin. Selanjutnya, pada Agustus level IKI turun 0,09 poin menjadi 53,22 dan kembali melambat 0,71 poin menjadi 52,51 pada September.
Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arief mengatakan terdapat 3 faktor pemicu merosotnya level IKI Oktober 2023. Pertama, penurunan daya beli dan permintaan global.
"Adanya tren perlambatan pertumbuhan global, khususnya pada negara mitra dagang utama Indonesia, seperti Amerika Serikat, China, Eropa, menyebabkan penurunan drastis terhadap permintaan manufaktur Indonesia," kata Febri dalam rilis IKI di Kantor Kemenperin, Selasa (31/10/2023).
Sementara itu, penurunan daya beli di pasar domestik dipicu oleh kenaikan harga energi, khususnya Bahan Bakar Minyak (BBM), serta kenaikan suku bunga yang menyebabkan cost of fund atau total biaya bunga yang dikeluarkan sektor manufaktur meningkat, sehingga memicu kenaikan harga barang produksi.
Kedua, penyebab penurunan IKI yaitu melemahnya nilai tukar rupiah yang menyebabkan biaya input untuk produk dengan bahan baku impor semakin tinggi sehingga terjadi kenaikan biaya produksi, sebagai catatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS semakin menurun dalam 5 bulan berturut-turut.
Baca Juga
Pelemahan rupiah juga dapat menjadi peluang bagi produsen untuk menggunakan bahan baku lokal. Kemenperin juga mendorong industri manufaktur yang berorientasi ekspor untuk memperluar pasar.
"Ketiga, kami melihat bahwa kinerja penegak hukum dan K/L terkait nampaknya belum sepenuhnya bisa meredam banjir barang-barang impor dan barang ilegal lainnya yang menggerogoti pasar produsen domestik," ujarnya.
Beberapa sektor yang mengalami penurunan IKI tertinggi, yaitu industri mesin dan perlengkapan, industri pengolahan tembakau, dan industri komputer, barang elektronik, dan optik.
Kendati mengalami perlambatan, IKI Oktober 2023 masih berada dalam fase ekspansi. Adapun, share subsektor IKI yang mengalami ekspansi terhadap PDB industri pengolahan nonmigas triwulan II/2023 sebesar 78%.
Variabel pesanan baru dan produksi mengalami ekspansi sebesar 51,72 dan 50,83. Sedangkan, variabel persediaan produk masih kontraksi menjadi sebesar 47,95 pada Oktober dari 47,40 pada September 2023.