Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Januari 2025 Menguat ke Level 53,10

Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Januari 2025 mencapai 53,10 atau naik 0,17 poin dari bulan sebelumnya 52,93.
Sejumlah karyawan tengah memproduksi pakaian jadi di salah satu pabrik produsen dan eksportir garmen di Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022). / Bisnis - Rachman
Sejumlah karyawan tengah memproduksi pakaian jadi di salah satu pabrik produsen dan eksportir garmen di Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022). / Bisnis - Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Januari 2025 mencapai 53,10 atau naik 0,17 poin dari bulan sebelumnya 52,93. Nilai IKI tersebut juga meningkat 0,75 poin dibandingkan dengan IKI Januari tahun lalu sebesar 52,35. 

Adapun, terdapat 20 subsektor industri yang ekspansif, sementara tiga lainnya terkontraksi yaitu industri minuman, industri komputer hingga peralatan elektrik, dan industri pengolahan lainnya. Subsektor yang ekspansi memiliki kontribusi sebesar 95,5% terhadap produk domestik bruto (PDB) industri pengolahan nonmigas triwulan III/2025.

Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, meski masih ekspansif, industri pada Januari 2025 sedikit mengerem laju produksi karena masih banyak stok produk di gudang. 

"Kenapa stok barang di gudang industri atau di tingkat distributor masih banyak? Itu terjadi karena industri meningkatkan produksinya pada November dan Desember pada 2024 untuk mengantisipasi kenaikan PPN 12%," kata Febri dalam rilis IKI, Kamis (30/1/2025). 

Dia menerangkan, industri menaikkan produksinya pada periode November-Desember 2024 jelang kenaikan PPN 12%. Namun, pemerintah memutuskan untuk menerapkan PPN 12% terbatas pada barang mewah. 

"Stok barang di gudang jadi banyak dan hal itu wajar karena industri perlu mengantisipasi kenaikan PPN 12%, barang-barang yg diproduksi pada November dan Desember, akan dimulai dijual Januari dengan PPN 12%. Tapi presiden dan menteri keuangan sudah mengumumkan kenaikan PPN 12% hanya berlaku untuk barang mewah," jelasnya. 

Meski produksi tertahan bulan ini, permintaan atau pesanan baru industri pada Januari mulai mengalami kenaikan. Hal ini didorong kebutuhan jelang bulan puasa dan Lebaran mendatang. 

Febri menyebutkan bahwa saat ini terdapat percepatan ekspansi nilai IKI variabel pesanan baru mencapai 52,7. Namun, IKI variabel produksi mengalami perlambatan meski masih ekspansi 53,39 dan variabel persediaan produk melambat ke 53,58.  

Lebih lanjut, pandangan pelaku usaha terhadap kondisi usaha industri pada 6 bulan ke depan masih optimistis. Namun, sedikit menurun. Optimisme pelaku usaha turun 0,8% ke level 72,5% pada Januari 2025. 

Sebanyak 21,8% pelaku usaha menyatakan kondisi usahanya stabil selama 6 bulan mendatang. Angka ini meningkat 0,6% dibandingkan dengan persentase bulan sebelumnya, 

"Persentase pesimisme pandangan pelaku usaha terhadap kondisi usaha 6 bulan ke depan sebesar 5,7%, meningkat 0,2% dibandingkan dengan persentase bulan sebelumnya," jelasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper