Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LRT Jabodebek Bermasalah Lagi, Reaksi Menhub Tak Terduga

LRT Jabodebek terpaksa menghentikan 28 perjalanan hingga mengundang reaksi Menhub Budi Karya Sumadi.
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kanan), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri), PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (kedua kiri), dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (tengah) menaiki LRT Jabodebek di Jakarta, Kamis (3/8/2023). Presiden menggunakan moda transportasi LRT dengan rute Stasiun Harjamukti hingga Stasiun Dukuh Atas. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa.
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kanan), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri), PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (kedua kiri), dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (tengah) menaiki LRT Jabodebek di Jakarta, Kamis (3/8/2023). Presiden menggunakan moda transportasi LRT dengan rute Stasiun Harjamukti hingga Stasiun Dukuh Atas. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa.

Bisnis.com, JAKARTA – LRT Jabodebek terpaksa memberhentikan sementara 28 perjalanan karena 15 rangkaian kereta harus melakukan perawatan sarana yang dilakukan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Perawatan yang dilakukan yakni sebanyak 13 trainset harus melakukan bubut roda untuk memastikan kondisi roda sesuai dengan apa yang menjadi syarat perjalanan LRT Jabodebek, sedangkan 2 trainset mengalami gangguan pada integrasi sistem persinyalan.

Dengan adanya pembatalan 28 perjalanan, maka jumlah perjalanan LRT Jabodebek berkurang dari sebelumnya 234 perjalanan per hari menjadi 206 perjalanan per hari.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menunjukkan reaksi tak terduga. Dia memastikan tidak akan marah meski masih ada beberapa kendala dalam pengoperasian LRT Jabodebek.

“Kami tidak marahi mereka, karena sudah bisa bikin sendiri saja merupakan suatu kebanggaan buat kita," jelas Budi di Jakarta, dikutip Jumat (20/10/2023).

Budi Karya menyatakan bahwa Kementerian Perhubungan akan mengevaluasi LRT Jabodebek mulai dari operasional hingga sarana kereta yang dibuat oleh PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka. 

Lebih lanjut, dia mengatakan, pembuatan kereta jenis LRT merupakan pengalaman pertama bagi Inka. Oleh karena itu, dirinya berkomitmen untuk terus memberikan arahan dan bimbingan kepada Inka agar ke depannya lebih baik.

Menurut Budi Karya, Inka juga telah menorehkan pencapaian positif tersendiri dengan berhasil membuat rangkaian kereta LRT Jabodebek yang saat ini digunakan.

Dia juga berharap masyarakat akan terus mendukung kehadiran dan operasional LRT Jabodebek ke depannya.

Sebelumnya, Manager Humas KAI Divisi LRT Jabodebek, Kuswardojo, menjelaaskan, secara terperinci, sebanyak 13 trainset harus melakukan bubut roda untuk memastikan kondisi roda sesuai dengan syarat perjalanan LRT Jabodebek. Adapun, 2 trainset mengalami gangguan pada integrasi sistem persinyalan. 

Kuswardojo memaparkan, proses pembubutan roda untuk 1 rangkaian kereta memerlukan waktu sekitar 5-7 hari. Sementara itu, perbaikan sistem persinyalan diharapkan rampung minggu ini. 

Kuswardojo menuturkan, perawatan pada 15 rangkaian kereta ini tidak dilakukan secara mendadak. Dia mengatakan, masa perawatan trainset tersebut memang hampir bersamaan, sehingga sebagian sarana yang ada harus dilakukan pembubutan roda.

"Mengingat waktu pengerjaan yang bisa mencapai 7 hari, jadi akan banyak sarana yang bergiliran untuk dikerjakan. Tentunya kami berusaha semaksimal mungkin agar bisa sesegera mungkin terselesaikan," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper