Bisnis.com, JAKARTA – LRT Jabodebek terpaksa memberhentikan sementara 28 perjalanan karena 15 rangkaian kereta harus melakukan perawatan sarana yang dilakukan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Perawatan yang dilakukan yakni sebanyak 13 trainset harus melakukan bubut roda untuk memastikan kondisi roda sesuai dengan apa yang menjadi syarat perjalanan LRT Jabodebek, sedangkan 2 trainset mengalami gangguan pada integrasi sistem persinyalan.
Dengan adanya pembatalan 28 perjalanan, maka jumlah perjalanan LRT Jabodebek berkurang dari sebelumnya 234 perjalanan per hari menjadi 206 perjalanan per hari.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menunjukkan reaksi tak terduga. Dia memastikan tidak akan marah meski masih ada beberapa kendala dalam pengoperasian LRT Jabodebek.
“Kami tidak marahi mereka, karena sudah bisa bikin sendiri saja merupakan suatu kebanggaan buat kita," jelas Budi di Jakarta, dikutip Jumat (20/10/2023).
Budi Karya menyatakan bahwa Kementerian Perhubungan akan mengevaluasi LRT Jabodebek mulai dari operasional hingga sarana kereta yang dibuat oleh PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka.
Baca Juga
Lebih lanjut, dia mengatakan, pembuatan kereta jenis LRT merupakan pengalaman pertama bagi Inka. Oleh karena itu, dirinya berkomitmen untuk terus memberikan arahan dan bimbingan kepada Inka agar ke depannya lebih baik.
Menurut Budi Karya, Inka juga telah menorehkan pencapaian positif tersendiri dengan berhasil membuat rangkaian kereta LRT Jabodebek yang saat ini digunakan.
Dia juga berharap masyarakat akan terus mendukung kehadiran dan operasional LRT Jabodebek ke depannya.
Sebelumnya, Manager Humas KAI Divisi LRT Jabodebek, Kuswardojo, menjelaaskan, secara terperinci, sebanyak 13 trainset harus melakukan bubut roda untuk memastikan kondisi roda sesuai dengan syarat perjalanan LRT Jabodebek. Adapun, 2 trainset mengalami gangguan pada integrasi sistem persinyalan.
Kuswardojo memaparkan, proses pembubutan roda untuk 1 rangkaian kereta memerlukan waktu sekitar 5-7 hari. Sementara itu, perbaikan sistem persinyalan diharapkan rampung minggu ini.
Kuswardojo menuturkan, perawatan pada 15 rangkaian kereta ini tidak dilakukan secara mendadak. Dia mengatakan, masa perawatan trainset tersebut memang hampir bersamaan, sehingga sebagian sarana yang ada harus dilakukan pembubutan roda.
"Mengingat waktu pengerjaan yang bisa mencapai 7 hari, jadi akan banyak sarana yang bergiliran untuk dikerjakan. Tentunya kami berusaha semaksimal mungkin agar bisa sesegera mungkin terselesaikan," katanya.