Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, angkat bicara terkait pemberhentian sementara 28 perjalanan LRT Jabodebek karena perawatan sarana yang dilakukan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Dia menjelaskan, Kementerian Perhubungan akan mengevaluasi LRT Jabodebek mulai dari operasional hingga sarana kereta yang dibuat oleh PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka.
Menhub Budi Karya mengatakan, pembuatan kereta jenis LRT merupakan pengalaman pertama bagi Inka. Oleh karena itu, dirinya berkomitmen untuk terus memberikan arahan dan bimbingan kepada Inka agar ke depannya lebih baik.
Menurut Budi Karya, Inka juga telah menorehkan pencapaian positif tersendiri dengan berhasil membuat rangkaian kereta LRT Jabodebek yang saat ini digunakan.
“Kami tidak marahi mereka (Inka), karena sudah bisa bikin sendiri saja merupakan suatu kebanggaan buat kita," jelas Budi di Jakarta, dikutip Jumat (20/10/2023).
Dia juga berharap masyarakat akan terus mendukung kehadiran dan operasional LRT Jabodebek ke depannya.
Baca Juga
Sebelumnya, Manager Humas KAI Divisi LRT Jabodebek, Kuswardojo, menjelaaskan, secara terperinci, sebanyak 13 trainset harus melakukan bubut roda untuk memastikan kondisi roda sesuai dengan syarat perjalanan LRT Jabodebek. Adapun, 2 trainset mengalami gangguan pada integrasi sistem persinyalan.
Kuswardojo memaparkan, proses pembubutan roda untuk 1 rangkaian kereta memerlukan waktu sekitar 5-7 hari. Sementara itu, perbaikan sistem persinyalan diharapkan rampung minggu ini.
Kuswardojo menuturkan, perawatan pada 15 rangkaian kereta ini tidak dilakukan secara mendadak. Dia mengatakan, masa perawatan trainset tersebut memang hampir bersamaan, sehingga sebagian sarana yang ada harus dilakukan pembubutan roda.
"Mengingat waktu pengerjaan yang bisa mencapai 7 hari, jadi akan banyak sarana yang bergiliran untuk dikerjakan. Tentunya kami berusaha semaksimal mungkin agar bisa sesegera mungkin terselesaikan," katanya.