Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Global Gonjang-ganjing, Ini Saran IMF untuk Indonesia

Berikut saran IMF untuk pemerintah Indonesia demi mencapai hasil terbaik di saat ekonomi global gonjang-ganjing.
Krishna Srinivasan , Director, Asia and Pacific Department IMF (kedua dari kiri); Thomas Helbling, Deputy Director, Asia and Pacific Department, IMF (ketiga dari kiri); Shanaka (Jay) Peiris, Division Chief of Regional Studies, Asia and Pacific Department IMF (paling kanan); dan Huong Lan (Pinky) Fu, Communications Officer IMF (kiri). IMF memberikan paparan terkait outlook ekonomi regional di wilayah Asia dan Pasifik pada Rabu (18/10/2023)./Bisnis-Emanuel B. Caesario
Krishna Srinivasan , Director, Asia and Pacific Department IMF (kedua dari kiri); Thomas Helbling, Deputy Director, Asia and Pacific Department, IMF (ketiga dari kiri); Shanaka (Jay) Peiris, Division Chief of Regional Studies, Asia and Pacific Department IMF (paling kanan); dan Huong Lan (Pinky) Fu, Communications Officer IMF (kiri). IMF memberikan paparan terkait outlook ekonomi regional di wilayah Asia dan Pasifik pada Rabu (18/10/2023)./Bisnis-Emanuel B. Caesario

Bisnis.com, JAKARTA - Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memberikan saran kepada Indonesia agar dapat menghasilkan hasil yang terbaik jangka waktu menengah. 

Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF, Krishna Srinivasan dalam konferensi laporan Regional Economic Outlook Asia and Pacific pada Rabu (18/10/23) menuturkan bahwa Bank Indonesia (BI) telah proaktif dalam menghadapi dan menekan inflasi. 

Oleh karena itu, Srinivasan menuturkan bahwa fondasi makroekonomi Indonesia terlihat cukup baik. Dia pun kemudian memberikan saran jangka menengah bagi Indonesia yakni untuk memulai reformasi struktural, untuk mendapatkan hasil yang terbaik dalam memaksimalkan potensi Indonesia.  

Adapun, Srinivasan menjelaskan bahwa reformasi struktural yang dimaksud tersebut meliputi perbaikan dalam lingkungan bisnis, undang-undang ketenagakerjaan, infrastruktur dan sebagainya. 

“Ini adalah area yang dalam jangka menengah akan memberikan hasil yang signifikan bagi investasi yang dilakukan saat ini,” jelas Srinivasan. 

Dia menjelaskan bahwa IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5% untuk tahun ini dan 2024. Proyeksi ini juga sejalan dalam laporan World Economic Outlook edisi Oktober 2023. 

Kemudian berdasarkan catatan Bisnis, IMF juga memperkirakan inflasi Indonesia mencapai 3,6 persen (year-on-year/yoy) pada akhir 2023 dan terus melandai hingga 2,5% yoy pada akhir 2024.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari IMF juga diambil berdasarkan asumsi kebijakan fiskal dan moneter RI. 

Lebih lanjut, proyeksi tersebut juga didasarkan pada kebijakan pemerintah yang mempertahankan kebijakan fiskal yang netral, disertai dengan kebijakan pajak dan reformasi administrasi yang moderat, realisasi belanja negara, dan peningkatan belanja modal secara bertahap dalam jangka menengah yang sejalan dengan ruang fiskal.

Sejalan dengan ucapan Srinivasan dalam konferensi tersebut, IMF mengatakan bahwa asumsi kebijakan moneter Bank Indonesia sejalan dengan inflasi yang berada di kisaran target bank sentral dalam jangka menengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper