Bisnis.com, JAKARTA - Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memberikan tanggapan soal kontribusi KTT Belt and Road yang diselenggarakan di China terhadap Asia Pasifik.
Wakil Direktur Departemen Asia Pasifik IMF Thomas Helbling menuturkan bahwa KTT Belt and Road tersebut merupakan inisiatif yang besar yang bersifat regional, namun memiliki potensi untuk memperkuat perdagangan, konektivitas dan investasi.
“Inisiatif ini memiliki potensi, dan dalam beberapa kasus sudah berhasil memperkuat investasi dan meningkatkan konektivitas serta keterkaitan,” jelas Helbling dalam konferensi Regional Economic Outlook, Rabu (18/10/2023).
Agar inisiatif tersebut lebih berkelanjutan dan menghasilkan manfaat yang besar bagi negara yang berpartisipasi, Helbling memberikan saran bahwa forum dengan inisiatif yang besar tersebut perlu dioperasionalkan dengan baik untuk mengelola risiko.
Menurutnya, hal tersebut mencakup beberapa hal. Pertama, yakni memanajemen proyek yang baik untuk memastikan proyek-proyek tersebut efisien secara ekonomi dan manfaat yang dihasilkan menguntungkan kepada negara.
Kedua, menggunakan prosedur, standar pengadaan dan tata kelola yang tepat. Ketiga, yakni mendorong partisipasi sektor lokal dan swasta.
Baca Juga
Berdasarkan catatan Bisnis, gelaran Belt and Road ke-8 berhasil merealisasikan 21 kesepakatan bisnis antarnegara dan antarpelaku usaha dari Hong Kong, China dan sejumlah negara di antaranya Asean dan Timur Tengah.
Diketahui bahwa 21 kesepakatan bisnis atau memorandum of understanding (MoU) diklaim sebagai bentuk hubungan yang semakin kuat antara Wilayah Administratif Khusus Hong Kong bersama China Daratan dengan negara-negara di kawasan, utamanya Asia Tenggara atau Asean.
Kesepakatan tersebut juga ditandatangani oleh perwakilan dari badan pemerintah dan perusahaan dari Hong Kong dan China. Terdapat juga perwakilan pemerintah dan perusahaan dari empat negara Asean, yang mencakup Malaysia, Vietnam, Indonesia dan Thailand
Adapun Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga hadir dalam konferensi tersebut, mengatakan bahwa sinergi dan kerja sama Belt and Road Initiative harus terus diperluas, salah satunya dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Ke depan, kami juga akan sinergikan pembangunan IKN, transisi energi, dan hilirisasi industri. Serta dilengkapi dengan perencanaan yang matang, penggunaan sistem pendanaan yang transparan, penyerapan tenaga kerja lokal, dan pemanfaatan produk dalam negeri,” ujar Jokowi seperti dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (18/10/2023).