Bisnis.com, JAKARTA - Tarif normal tiket Kereta Cepat WHOOSH Indonesia belum diumumkan secara resmi oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) jelang berakhirnya masa uji coba. Kereta cepat akan mulai beroperasi secara komersial atau berbayar pada 18 Oktober 2023.
Belakangan muncul kabar soal tarif kereta cepat hingga tembus Rp600.000 yang beredar di media sosial. Berdasarkan unggahan dari akun X (dahulu Twitter) @t*****si yang diakses pada Jumat (13/10/2023), harga tiket itu disebut bersumber dari aplikasi Whoosh.
Harga yang ditampilkan adalah harga tiket kereta cepat rute Stasiun Halim-Stasiun Tegalluar untuk keberangkatan 17 Oktober 2023. Secara terperinci, termurah kereta cepat untuk rute Stasiun Halim-Stasiun Tegalluar dibanderol sebesar Rp300.000 pada kelas ekonomi premium. Sementara itu, harga tiket kereta cepat kelas bisnis relasi yang sama adalah sebesar Rp450.000.
Adapun, harga tiket first class atau kelas utama adalah sebesar Rp600.000. Namun, akun tersebut menyebutkan, tiket-tiket tersebut belum dapat dipesan oleh masyarakat.
Sementara itu, sejauh ini, KCIC baru mengumumkan penjualan tiket perjalanan kereta cepat Jakarta-Bandung untuk kelas ekonomi premium dengan tarif promo yang dibanderol seharga Rp300.000 untuk semua rute. Rute perjalanan yang dilayani Kereta Cepat, yaitu Halim - Padalarang pp dan Halim - Tegalluar pp.
Besaran tarif promo tersebut telah mencakup gratis perjalanan KA Feeder yang jadwalnya sudah disesuaikan dengan jadwal kedatangan dan keberangkatan Kereta Cepat. KA Feeder tersebut akan berhenti di Stasiun Padalarang, Cimahi, dan Bandung.
Baca Juga
Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan, tarif promo diberikan untuk memperkenalkan layanan Kereta Cepat Whoosh dan menarik minat masyarakat menggunakan Whoosh untuk kebutuhan bertransportasi.
“Penetapan kebijakan tarif tersebut dilakukan melalui berbagai studi, survei, dan melihat fenomena serta kebutuhan di masyarakat,” jelas Eva dalam keterangan resminya, Senin (16/10/2023).
Besaran tarif promo tersebut mendapat tanggapan beragam dari para netizen di akun resmi media sosial Whoosh @keretacepat_id. Sejumlah netizen beranggapan bahwa tarif promo yang dikenakan cukup mahal.
"Terlalu mahal untuk harga yang masih promo atau baru opening," ujar akun @r*****_******te
"Padahal sebagai awalan lebih baik diterapkan harga promosi mulai dari 100k untuk kelas ekonomi premium dan seterusnya," tulis akun @r****_*****ma.
Namun, sebagian netizen lain memandang tarif promo kereta cepat yang dikenakan cukup wajar dengan fasilitas dan waktu tempuh lebih cepat yang ditawarkan.
"Harga segini tu beli waktu. Sesuain aja sama kebutuhan," tulis akun @ci******.
"Worth it sih ini, waktu tempuh yang cepet plus include ma tiket KA Feedernya ditambah cuma selisih 50k sama Gopar [Argo Parahyangan]," tulis akun al******.
Berdasarkan aplikasi KAI Access, tarif KA Argo Parahyangan mulai dari Rp150.000 hingga Rp200.000 dengan waktu tempuh 2 jam 45 menit. Sekilas tarifnya memang beda tipis, tetapi waktu tempuh Kereta Cepat jauh lebih singkat, yakni tak lebih dari 45 menit.
Usulan KCIC
Berdasarkan catatan Bisnis, KCIC sempat mengusulkan harga tiket kereta cepat untuk kelas bisnis sebesar Rp250.000 yang akan berlaku selama 3 tahun.
Sebelumnya, Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan harga tiket tersebut merupakan tarif diskon yang telah diusulkan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Usulan kami Rp250.000 itu untuk yang kelas 2 dan untuk jarak terjauh yaitu [Stasiun] Halim-Tegalluar. Kalau ke Karawang pasti akan lebih murah lagi, palingan sekitar Rp150.000," kata Dwiyana saat dihubungi, Selasa (15/8/2023).
Dwiyana melanjutkan, pemberian diskon dilakukan untuk menarik minat masyarakat agar menggunakan kereta cepat. Dia berharap, tarif terdiskon itu dapat meningkatkan perpindahan (shifting) masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi dan jalan tol ke kereta cepat.
Kala itu, Dwiyana memastikan harga tiket kereta cepat untuk kelas utama tidak akan mendapat diskon. Dia menuturkan, harga tiket kereta cepat untuk kelas utama akan bergerak sesuai tingkat permintaan. PT KCIC juga telah menetapkan batas atas dan batas bawah dari harga tiket first class tersebut.
"Untuk first class itu sangat segmented, jadi kami rasa tidak perlu diberi diskon. Harganya akan bervariasi, kalau weekend akan lebih tinggi dibandingkan dengan harga saat weekdays," jelas Dwiyana.
Sementara itu, Ketua Umum Masyarakat Perkeretaapian (Maska) Hermanto Dwiatmoko menilai, bila dihitung secara ekonomi, tarif Kereta Cepat seharusnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kereta api konvensional seperti KA Argo Parahyangan. Hal tersebut mengingat biaya investasi pada proyek ini yang lebih tinggi dibandingkan dengan kereta konvensional.
Dia menjelaskan, investasi Kereta Cepat pada sisi sarana dan prasarana meliputi pembangunan rel kereta khusus, stasiun-stasiun baru, hingga rangkaian kereta baru.
“Kalau Argo Parahyangan menggunakan track [jalur] yang sudah lama, investasinya hanya di lokomotif dan kereta,” katanya saat dihubungi, Kamis (15/6/2023).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
