Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Global Gonjang-Ganjing, Sri Mulyani: RI Punya Daya Tahan

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Indonesia memiliki daya tahan di saat ekonomi global gonjang-ganjing.
Menkeu Sri Mulyani Indrawati dan Ketua DPR RI Puan Maharani saat pengesahan Undang-undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2024 (UU APBN 2024), pada Rapat Paripurna DPR RI, Kamis (21/9) di Jakarta./ Dok Kemenkeu RI
Menkeu Sri Mulyani Indrawati dan Ketua DPR RI Puan Maharani saat pengesahan Undang-undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2024 (UU APBN 2024), pada Rapat Paripurna DPR RI, Kamis (21/9) di Jakarta./ Dok Kemenkeu RI

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indarwati menyebut bahwa Indonesia memiliki daya tahan yang baik, meski situasi ekonomi dan geopolitik global semakin tidak menentu. 

"Pemerintah dan DPR akan terus melihat berbagai dinamika global, meskipun dalam tiga tahun terakhir perekonomian Indonesia punya daya tahan atau resiliensi dan presitasi yang tetap terjaga baik," tuturnya setelah pengesahan UU APBN 2024 di DPR RI, Jakarta, Kamis (21/9).

Kendati demikian, menurut Ani, Pemerintah masih memiliki banyak pekerjaan rumah antara lain yaitu menggunakan APBN 2024 untuk mendukung penuh tranformasi ekonomi dari sisi inklusivitas dan sustainibilitas.

"Artinya APBN dalam hal posturnya yang telah disetujui oleh DPR untuk menggunakan baik dari sisi pendapatan negara sebesar Rp2.802,3 triliun terutama perpajakan Rp2.309,9 triliun dan PNBP Rp492 triliun, ini akan digunakan untuk transformasi ekonomi dan memperbaiki indeks pembangunan Indonesia," katanya.

Selain itu, menurut Ani, APBN 2024 rencananya digunakan untuk mendukung dari sisi kemanusiaan seperti mengatasi kemiskinan, kemiskinan ekstrem dan stunting serta pengangguran di Indonesia.

Menurutnya, pemerintah bakal terus memonitor dan mengawasi perkembangan global sehingga belanja negara akan difokuskan untuk mendukung masyarakat.

"Kita juga akan menggunakan APBN dalam rangka memperbaiki kesejahteraan di level masyarakat untuk kelompok keluarga harapan dan mereka yang mendapatkan dukungan sembako," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper