Bisnis.com, JAKARTA — Bank of Thailand (BOT) memangkas suku bunga acuan menjadi 1,5% dalam rapat terakhir Gubernur Sethaput Suthiwartnarueput, di tengah tekanan ekonomi dan tarif impor AS.
Melansir Bloomberg pada Rabu (13/8/2025), Komite Kebijakan Moneter (MPC) bank sentral sepakat bulat memangkas suku bunga repurchase satu hari sebesar 25 basis poin menjadi 1,5%.
Keputusan tersebut sesuai prediksi 14 dari 23 ekonom yang disurvei Bloomberg, sementara sembilan ekonom lainnya memperkirakan tidak ada perubahan suku bunga.
Sejak Oktober tahun lalu, BOT telah menurunkan total 100 basis poin dalam siklus pelonggaran kebijakan moneter. Tarif impor AS menjadi tantangan terbaru bagi Thailand tahun ini, di tengah bentrokan perbatasan dengan Kamboja serta ketidakpastian politik pasca-suspensi perdana menteri.
“Kebijakan perdagangan AS akan memperburuk masalah struktural dan melemahkan daya saing,” tulis MPC dalam pernyataannya.
MPC melanjutkan, kebijakan moneter ke depan perlu bersifat akomodatif untuk mendukung perekonomian, sembari menjaga stabilitas makro-keuangan dan mempertimbangkan ruang kebijakan yang terbatas.
Baca Juga
Baht mempertahankan penguatan 0,4% setelah keputusan tersebut, seiring menguatnya mata uang utama Asia terhadap dolar AS di tengah ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve bulan depan.
Meski bea masuk 19% untuk ekspor Thailand ke AS lebih rendah dari ancaman awal, perekonomian Negeri Gajah Putih sudah terbebani oleh disinflasi dan tingkat utang rumah tangga tertinggi di Asia Tenggara.
BOT memperkirakan pertumbuhan ekonomi melambat dari paruh pertama 2025, yang sempat terdongkrak oleh percepatan pesanan ekspor, akibat kenaikan tarif AS, konsumsi yang lemah, dan penurunan kunjungan wisatawan. BOT juga menegaskan perlu memantau dampak bea transshipment yang diberlakukan pemerintahan Trump.
Rapat kali ini hanya dihadiri enam anggota MPC setelah satu anggota mengundurkan diri. Penggantinya dijadwalkan mulai bertugas pada 2 September 2025.
Gubernur Sethaput akan menuntaskan masa jabatan pada 30 September 2025. Rapat berikutnya pada 8 Oktober akan dipimpin gubernur baru, Vithai Ratanakorn, bankir senior dan pendukung kebijakan moneter longgar, yang mengalahkan wakil gubernur BOT dalam proses pemilihan.