Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan AS Scott Bessent menilai Federal Reserve (The Fed) sebaiknya mempertimbangkan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin pada bulan depan, setelah menahan langkah tersebut dalam pertemuan terakhir.
“Yang perlu dipikirkan sekarang adalah apakah kita seharusnya memangkas suku bunga 50 basis poin pada September,” ujarnya dalam wawancara dengan Fox Business dikutip dari Bloomberg, Rabu (13/8/2025).
Bessent menyoroti bahwa dua hari setelah The Fed menahan suku bunga pada 30 Juli, data revisi menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja untuk Mei dan Juni lebih lemah dibandingkan estimasi awal.
Menurutnya, The Fed bisa saja memangkas pada Juni atau Juli jika memiliki data revisi tersebut lebih awal. Pernyataan ini disampaikan beberapa jam setelah rilis data inflasi terbaru, yang menurutnya membuktikan para ekonom keliru memprediksi dampak tarif impor.
Indeks harga konsumen (CPI) naik 0,2% secara bulanan, sedangkan inflasi inti—tidak termasuk pangan dan energi—sesuai ekspektasi dengan kenaikan 0,3%. Inflasi jasa tercatat meningkat, sementara harga barang relatif tertahan meski Presiden Donald Trump menaikkan tarif impor.
“Semua orang memperkirakan akan ada inflasi barang, tetapi yang terjadi justru inflasi jasa yang cukup aneh,” kata Bessent.
Baca Juga
Perubahan di The Fed
Bessent juga menyatakan optimistis kandidat pilihan Trump untuk kursi kosong Dewan Gubernur The Fed, Stephen Miran, dapat menduduki jabatan tersebut sebelum rapat kebijakan 16–17 September. Miran, Kepala Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih, masih menunggu konfirmasi Senat.
Miran akan mengisi jabatan yang berakhir Januari 2025, namun Bessent membuka peluang masa jabatan itu diperpanjang.
“Dia akan menjadi suara yang hebat, ini akan mengubah komposisi The Fed,” ujarnya.
Terkait pengganti Ketua The Fed Jerome Powell yang masa jabatannya habis Mei tahun depan, Bessent mengatakan Trump memiliki pandangan terbuka dan mempertimbangkan kandidat dengan tiga kriteria: pandangan kebijakan moneter, kebijakan regulasi, serta kemampuan memimpin dan merombak organisasi bank sentral.
Dia menilai The Fed telah membengkak dan hal ini mengancam independensi kebijakan moneter.
Sindiran Renovasi Kantor
Bessent juga menyinggung proyek renovasi gedung The Fed di Washington senilai US$2,5 miliar yang menuai kritik dari Partai Republik. Dia mengatakan merenovasi kantornya di Departemen Keuangan dengan biaya pribadi.
“Saya merenovasi kantor di Departemen Keuangan dan membayarnya sendiri,” ujarnya.
Trump sebelumnya mengkritik Powell terkait biaya renovasi tersebut, di samping keluhannya karena The Fed belum memangkas suku bunga tahun ini.
Powell dan pejabat The Fed lainnya menyatakan masih menunggu bukti lebih kuat mengenai dampak kenaikan tarif terhadap inflasi dan ekspektasi inflasi.
Sementara itu, Bessent menargetkan sebagian besar negosiasi perdagangan dapat rampung dalam beberapa bulan ke depan.
“Kami dalam posisi yang baik. Kami akan menyepakati poin-poin penting dengan semua negara besar,” ujarnya.
Dia juga memuji komitmen investasi dari perusahaan dan negara lain sejak Trump kembali ke Gedung Putih. Dia menyebut, dari sisi komitmen investasi sektor swasta, jumlahnya sudah jauh di atas US$10 triliun.