Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IKN Dibangun, Pelaku Furnitur Ikut Tergiur

Dua tahun belakangan sektor industri furnitur mengendur, tingkat ekspor mengalami penurunan sehingga pelaku usaha membidik pasar lokal, termasuk proyek IKN.
Pameran furnitur/JIBI-Nurul Hidayat
Pameran furnitur/JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA- Kinerja ekspor industri mebel atau furnitur dan kerajinan yang mengalami pelemahan mendorong pengusaha untuk mengoptimalkan pasar domestik, salah satu yang dibidik yakni kebutuhan furnitur di Ibu Kota Nusantara (IKN). 

Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo), Dedy Rochimat mengatakan para pengusaha mebel saat ini tengah didorong untuk memperluas pasar lokal sehingga dapat mencapai target pertumbuhan US$2,2 miliar hingga akhir tahun ini. 

"Semester I/2023 ini kan US$1,1 miliar. Mudah-mudahan US$2,2 miliar paling dikit, iya sampai akhir tahun," kata Dedy saat ditemui di ICE BSD, Tangerang, Kamis (14/9/2023). 

Dedy mengakui Indonesia tengah terpuruk karena pasar ekspor utama yakni Amerika Serikat dan Eropa yang tidak stabil karena kondisi ekonomi global. Dalam hal ini, Indonesia juga tertinggal jauh dari Vietnam dan Malaysia yang memiliki pangsa ekspor lebih besar. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor produk furnitur (kode HS 94) mengalami penurunan dari US$3 miliar pada tahun 2021 menjadi US$2,9 miliar pada tahun 2022. Pada semester pertama 2023, nilai ekspor furnitur dan kerajinan mencapai US$1,1 miliar.

Untuk mengejar target US$2,2 miliar tahun ini, Asmindo tengah menggali potensi IKN yang disinyalir akan segera dibangun berbagai proyek seperti hotel, apartemen, hingga perkantoran. 

Hal inipun didukung oleh Menteri Koperasi UKM Teten Masduki yang mengatakan Presiden Joko Widodo meminta para pengusaha furnitur untuk tidak terlambat mengambil momentum dalam pembangunan IKN. 

Teten juga mendorong para pelaku industri tersebut untuk memprioritaskan produk dalam negeri untuk memasok kebutuhan di IKN. 

"Harapannya kalau kita bisa 100 persen. Nah ini kan tantangannya bagi para pelakunya, siap gak? Kalau IKN itu kan kebutuhannya besar," ujarnya. 

Adapun, dia menyebutkan berbagai proyek yang telah menanti kebutuhan furnitur seperti perkantora, rumah tapak, dan hotel. Tak lupa, Teten meminta para UMKM untuk mengambil bagian dalam momentum ini. 

Di sisi lain, dalam waktu dekat Tetan akan membawa para pengusaha yang tergabung di Asmindo untuk berkunjung ke IKN Nusantara dan melihat potensi yang dapat ditangkap bagi industri furnitur. 

"Saya nanti tanggal 21 September akan ajak mereka ke IKN, kebetulan ada rencana dengan Kepala Otorita IKN kesana untuk konsepnya, termasuk furnitur," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper