Bisnis.com, JAKARTA- Sejauh ini, Indonesia belum menjadi eksportir terbesar produk furnitur di kawasan Asia Tenggara. Padahal, dengan potensi alam maupun kemampuan kreasi para pengrajin, furnitur buatan lokal tak kalah saing.
Karena itu, Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) berambisi untuk menempatkan Indonesia di posisi pertama negara dengan ekspor furnitur tertinggi di Asia Tenggara.
Wakil Ketua Asmindo Bidang Promosi dan Pemasaran Anne Patricia Sutanto mengatakan pihaknya meminta waktu 5 tahun atau pada 2027 untuk mewujudkan ambisi tersebut.
"Kamimengharapkan Indonesia menjadi lead funiture dan craft, kasih waktu kami 5 tahun, kami pasti menjadi nomor satu di Asia Tenggara," kata Anne di ICE BSD, Tangerang, Kamis (14/9/2023).
Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan menggelar pameran "Indonesia International Furniture and Craft Fair (IFFINA) 2023" pada 14-27 September 2023 di ICE BSD, Tangerang.
Lewat ajang tersebut, Asmindo memprediksi dapat meningkatkan nilai ekspor hingga 20 persen pada 2024. Adapun, Asmindo mencatat pendapatan ekspor Indonesia secara global sebesar US$2,81 miliar.
Baca Juga
Sedangkan, ekspor furnitur RI di Asean hanya sebesar US$196 juta tahun 2022 dari potensi pasar Asean sebesar US$14,5 miliar. Pada semester pertama tahun ini, pendapatan ekspor mebel mencapai US$1,2 miliar.
Ketua Asmindo Dedy Rochimat optimistis masih banyak potensi pasar yang dapat digali, baik dalam maupun luar negeri. Untuk itu, Asmindo akan fokus mendorong kemitraan bisnis dengan perusahaan asing guna mendongrak kinerja industri.
"Ke depan Asmindo akan bekerja sama dengan negara industri furnitur yang maju seperti China, Vietnam, Malaysia, Jerman, dan Amerika untuk saling belajar dan melengkapi di bidang desain, trading, pengelolaan SDM, pengembangan teknologi, dan proses produksi yang sustainable," pungkasnya.