Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana untuk melakukan inbreng atau pengalihan saham pemerintah dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) ke PT Hutama Karya (Persero).
Seiring dengan hal itu, Wakil Direktur Hutama Karya Aloysius Kiik Ro menjelaskan bahwa pihaknya senantiasa mendukung segala bentuk mandat yang dicanangkan pemerintah.
Hanya saja, dia mengungkapkan bahwa proses perampungannya baru akan dilakukan usai proses restrukturisasi WSKT dinilai telah rampung.
"Kita tahu Waskita sekarang kan sedang melakukan restrukturisasi, jadi arahan pemegang saham restrukturisasi harus selesai dulu," jelasnya saat ditemui di sela-sela agenda Sewindu PSN di Jakarta, Rabu (13/9/2023).
Aloy menambahkan, upaya tersebut dilakukan guna memperkuat fundamental perusahaan ke depannya. Di samping itu, penggabungan dua entitas BUMN Karya tersebut diharapkan dapat menjaga keberlanjutan dari proyek-proyek strategis nasional yang tengah digarap oleh Waskita.
Hingga periode 31 Agustus 2023, pemerintah memiliki saham di WSKT sebesar 75,34 persen atau 21,7 miliar (21.705.644.362) saham.
Baca Juga
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo memperkirakan proses penyelesaian aksi korporasi tersebut diharapkan dapat rampung pada 2024 mendatang.
"Iya kalau proses restrukturisasi Waskita selesai baru nanti saham-saham yang milik pemerintah kita inbreng ke HK [Hutama Karya] rencananya nanti. Kira-kira awal tahun depan lah," katanya beberapa waktu lalu.