Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KTT G20 India: Inisiatif Pandemic Fund Lanjut, Proposal Kedua Ditunggu Akhir 2023

Berdasarkan leaders declaration KTT G20 India, proposal pandemic fund Indonesia lanjut menuju proposal kedua yang ditunggu pada akhir 2023.
Presiden  Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuan sesi pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 India yang mengangkat tema One Earth yang digelar di Bharat Mandapam, IECC, Pragati Maidan, New Delhi, India, pada Sabtu (9/9/2023)./BPMI Setpres
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuan sesi pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 India yang mengangkat tema One Earth yang digelar di Bharat Mandapam, IECC, Pragati Maidan, New Delhi, India, pada Sabtu (9/9/2023)./BPMI Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - G20 New Delhi Leaders’ Declaration dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 India yang berlangsung pada 9-10 September 2023 mencatat proposal dana pandemi atau pandemic fund Indonesia dilanjutkan menuju proposal kedua. 

Dalam Leaders’ Declaration tersebut, diungkapkan bahwa para pemimpin negara kelompok G20 tersebut menyambut baik kesimpulan proposal pertama dan menanti proposal kedua pada akhir 2023. 

“Kami menyambut baik kesimpulan dari Panggilan Proposal pertama yang dilakukan oleh Pandemic Fund dan menantikan Panggilan Proposal kedua pada akhir tahun 2023, berdasarkan pembelajaran dari Panggilan Proposal pertama,” tulis leaders declaration tersebut, dalam kategori kolaborasi finansial-kesehatan.

Sebelumnya, hal ini juga diutarakan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam sesi kedua KTT G20 yang mengangkat tema “One Family” di mana Indonesia berharap dunia dapat menjadi satu keluarga besar yang saling membangun dan memiliki tujuan bersama untuk menciptakan kedamaian. 

Lewat harapan tersebut juga, Jokowi mengatakan bahwa solidaritas global dalam isu kesehatan harus terus diperkuat, salah satunya lewat mobilisasi pandemic fund

“Melalui mobilisasi pandemic fund, komitmen US$2 miliar perlu kita wujudkan,” jelas Jokowi, yang dikutip dari keterangan resmi Sekretariat Presiden, Senin (11/9). 

Berdasarkan catatan Bisnis, Ketua Sekretariat Gabungan Sherpa Track dan Finance Track Presidensi G20 Indonesia tahun 2022, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menjelaskan bahwa pandemic fund sendiri adalah kumpulan dana yang dibutuhkan dalam penanganan pandemi bersama oleh negara-negara di dunia jika terjadi suatu pandemi lagi di masa depan. 

Pandemic fund yang dibutuhkan mencapai sebesar US$31,1 miliar per tahun agar dapat berfungsi secara optimal dalam membiayai sistem pencegahan, persiapan, dan respon terhadap pandemi di masa yang akan datang. 

Kumpulan dana tersebut juga berasal dari anggota G20, negara non G20, dan lembaga filantropis dunia.

Kemudian, pada Agustus 2023, Indonesia belum berhasil mendapatkan pandemic fund pada putaran pertama, dan berharap Indonesia akan meraih dana pandemi pada putaran kedua di tahun ini. 

“Indonesia memang untuk ronde pertama tidak berhasil masuk ke dalam satu paket usulan yang terdiri dari banyak usulan proposal negara-negara, tidak termasuk yang disetujui namun proposal Indonesia sudah masuk,” kata Kepala Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral Kementerian Keuangan Yogi Rahmayanti, Senin (21/8/2023).

Menurutnya, dari sisi kualitas proposal Indonesia diakui termasuk proposal yang berkualitas tinggi. Dalam upayanya agar lolos pada putaran kedua, pemerintah memformulasikan proposal sebelumnya. 

Diketahui bahwa Dewan Pengurus Pandemic Fund pada putaran pertama telah menyetujui hibah dana pandemi bagi 37 negara, senilai US$338 juta. Dana yang dikelola Bank Dunia tersebut tercatat telah mengumpulkan modal awal sebesar US$2 miliar dari 25 kontributor negara dan filantropi.

Pandemic fund didirikan pada September 2022, yang secara resmi diluncurkan pada pertemuan G20 di bawah Presidensi Indonesia di Bali.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper