Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menko Airlangga Ungkap 3 Sektor Komitmen di KTT G20 Bali Dilanjutkan di KTT G20 India

Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto menyampaikan ada tiga sektor komitmen di KTT G20 Bali yang dilanjutkan di KTT G20 India.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Asean Business and Investment Summit (ABIS) 2023 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (3/9/2023). - Dok. Asean Summit 2023
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Asean Business and Investment Summit (ABIS) 2023 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (3/9/2023). - Dok. Asean Summit 2023

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto menyampaikan prioritas Indonesia dalam KTT G20 India, yakni untuk memastikan komitmen KTT G20 Bali lalu dapat terus diimplementasikan. 

Terdapat tiga sektor komitmen prioritas Indonesia yang dilanjutkan dalam KTT G20 India yaitu khususnya di sektor Arsitektur Kesehatan Global, Transformasi Ekonomi Digital, dan Transisi Energi.

“Seluruh negara sudah satu arah bahwa ke depan transformasi digital ini sesuatu yang harus dikawal apalagi kecepatan dari digital termasuk AI lebih cepat dari para regulator sehingga ini penting untuk mitigasi risikonya,” katanya dalam keterangan tertulis, pada Selasa (12/9/2023). 

Adapun prioritas di bidang transformasi ekonomi digital berkaitan dengan keamanan siber dan regulasi terkait Artificial Intellegent (AI). 

Sementara itu, dalam prioritas transisi energi juga dibahas mengenai hilirisasi industri manufaktur secara berkelanjutan dan upaya dalam mendorong low carbon economy.

Menko Airlangga juga menegaskan kembali pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa Indonesia memiliki posisi sebagai negara yang netral, tidak berada pada dikotomi utara-selatan atau timur-barat, melainkan sesuai dengan tema Presidensi G20 New Delhi yakni “One Earth, One Family, One Future”. 

Dia menyatakan bahwa dengan kebersamaan tersebut, diharapkan ekonomi akan lebih berkeadilan dan seluruh pihak memiliki akses yang sama terhadap sumber daya.

Selanjutnya terkait substansi, Airlangga menyampaikan sejumlah kesepakatan dalam Deklarasi New Delhi yang turut berdampak bagi Indonesia.

Kesepakatan itu seperti dukungan dalam mengatasi deforestasi yang juga berfokus terhadap pemanfaatan aset secara berkelanjutan terutama bagi masyarakat yang bergantung pada wilayah kehutanan.

Selain itu, menghindari penerapan green economic policy yang bersifat diskriminatif di sektor kehutanan; komitmen berbagai lembaga yang didorong “from billions to trillions of dollars”; dukungan cost of fund yang sama bagi pembiayaan untuk List Develop Countries (LDC) dan Advanced Economies; serta peran biofuels dalam strategi pembangunan emisi rendah.

”Pemerintah Indonesia berharap seluruh fund yang disiapkan supaya commit, salah satu yang memberikan commit ada Amerika terhadap World Bank,” ujarnya. 

Selain itu, Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Haryo Limanseto mengatakan bahwa deklarasi pemimpin G20 New Delhi atau New Delhi G20 Leaders’ Declaration telah mencapai konsensus dan diadopsi oleh negara G20. 

"Anggota G20 telah mencapai kesepakatan terkait kondisi geopolitik global yang merupakan isu paling akhir dalam memperoleh kesepakatan para anggota,” katanya, pada Selasa (12/9/2023). 

Seperti diketahui, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di New Delhi, India telah selesai dilaksanakan pada 9-10 September 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper