Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) buka suara mengenai adanya laporan warga yang menduga adanya tercemar Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax pada air di sumur mereka.
Area Manager Communication, Relation & CSR Regional Jawa Bagian Barat Pertamina Patra Niaga, Eko Kristiawan mengatakan bahwa perusahaan telah melakukan pengecekan terkait laporan tersebut.
Setelah dilakukan pengecekan, Eko menyebut bahwa tidak ditemukan kebocoran pada empat sumur pantau dan sumur bor di SPBU 34.163.17 yang berada di Jalan Serpong-Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Dari hasil pengecekan tidak terdapat kontaminasi BBM dan tidak terdapat kebocoran pada tangki pendam,” kata Eko kepada Bisnis.com, Jumat (8/9/2023).
Meskipun tidak ada kebocoran, Eko menyampaikan bahwa dari sampel air yang dibawa dari warga yang berjarak lima rumah dari SPBU memang ditemukan adanya kontaminasi pada air mereka.
Namun, bukan BBM jenis Pertamax yang terkontaminasi, melainkan BBM jenis Pertalite yang tercemar ke air warga.
Baca Juga
Lebih lanjut, Eko menyebut pihaknya sudah melakukan mediasi dengan warga yang terkontaminasi dan berakhir dengan damai. Mediasi tersebut dihadiri oleh SBM Pertamina, perwakilan pihak SPBU, Kelurahan, Kecamatan, Danramil dan Satpol PP.
Saat ini, kata Eko SPBU yang diduga mengalami kebocoran tersebut masih melakukan penyaluran untuk mengosongkan tangki pendam untuk selanjutnya dilakukan penjadwalan tank cleaning dan Hydrostatic atau Pneumatic Test untuk tangki dan pipa.
“SPBU 34.163.17 tetap beroperasi untuk melayani masyarakat kecuali untuk BBM jenis Pertalite yang di hentikan sementara,” ucap Eko.
Diketahui dalam postingan pada media sosial Instagram @gunungsindurbogor menyampaikan bahwa adanya kontaminasi pada air warga di wilayah Nagrog Gunung Sindur.
Dalam postingan tersebut terlihat bahwa air yang dikeluarkan warga dari keran air berwarna agak kebiruan dan mengeluarkan api jika disambar dengan korek api.