Bisnis.com, JAKARTA - PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) mengumumkan bahwa Jembatan Sei Wampu yang berlokasi di Jalan Tol Binjai – Pangkalan Brandan ruas Binjai – Langsa telah dilakukan uji laik fungsi (ULF) pada Jumat (18/08/2023) hingga Minggu (20/08/2023).
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo menjelaskan, serangkaian kegiatan ULF Jembatan Sei Wampu telah dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jenderal Bina Marga Direktorat Pembangunan Jembatan Balai Jembatan.
Tjahjo memerinci, kegiatan ULF terdiri atas beberapa serangkaian uji, di antaranya uji beban jembatan yang dilakukan meliputi uji beban dinamis dan uji beban statis.
“Uji dinamis dilakukan dengan dua metode, yakni metode impuls [menggunakan lebih kurang 20 truk dan alat uji exciter serta ambient, dan dilakukan dua kali, yakni uji dinamis awal dan uji dinamis akhir. Sementara itu, uji dinamis awal dilakukan sebelum uji beban statis sedangkan dinamis akhir dilakukan setelah uji beban statis,” ujar Tjahjo dalam keterangan resminya dikutip Jumat (1/9/2023).
Sebagai catatan, uji beban statis dilakukan dengan tiga skema yang terdiri atas penilaian lendutan maksimum dengan bentang utama, penilaian regangan maksimum pada momen lentur negatif, dan penilaian rotasi yang dihasilkan dari pembebanan asimetris.
Jembatan Sei Wampu merupakan jembatan rangka baja menerus terpanjang di Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) yang dibangun oleh HKI dan terletak di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.
Baca Juga
Adapun, jembatan ini memiliki total bentang 231 meter, dengan main span sepanjang 130 meter tanpa pilar di tengahnya. Jembatan Sei Wampu yang termasuk dalam tipe continuous truss bridge ini memiliki rangka baja berwarna merah, yang berpotensi menjadi ikon baru JTTS di Sumatra Utara.
Seiring hal itu, Direktur Operasi III PT Hutama Karya Infrastruktur Selo Tjahjono memaparkan bahwa kegiatan ULF dilakukan untuk menguji hasil konstruksi HKI terhadap spesifikasi dan persyaratan desain yang sudah mendapatkan persetujuan dan sertifikasi dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ).
Selain itu, dirampungkannya kegiatan ULF Jembatan Sei Wampu juga diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mendukung konektivitas Jalan Tol Binjai- Pangkalan Brandan yang aman dan nyaman.
“Jembatan Sei Wampu ini merupakan gambaran kapasitas HKI yang dapat membangun jembatan bentang panjang terpanjang di JTTS. Harapannya, Jembatan Sei Wampu serta Jalan Tol Ruas Binjai Langsa – Seksi Binjai – Pangkalan Brandan dapat menjadi akses mobilitas yang aman dan menjadi akselerator perekonomian di Sumatra Utara,” ujar Selo.
Adapun, progres pembangunan Jalan Tol Binjai – Pangkalan Brandan per akhir Agustus 2023 dilaporkan mencapai 79,62 persen. Jalan tol ini memiliki main road sepanjang 57 km dan memiliki kecepatan rencana 100 km per jam.
Nantinya, Jika Tol Binjai – Pangkalan Brandan tersambung sepenuhnya, maka waktu perjalanan dari Binjai – Pangkalan Brandan yang semula 90 menit akan terpangkas menjadi 48 menit.