Bisnis.com, JAKARTA - Pembangunan Jalan Tol Binjai - Langsa yang akan menghubungkan Provinsi Sumatra Utara dan Provinsi Aceh diharapkan dapat menjadi akses pendukung konektivitas antar wilayah dari Binjai ke Langsa dan sebaliknya.
Berdasarkan informasi di laman resmi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Kamis (20/7/2022), selain menjadi akses pendukung menuju kawasan produktif di Pulau Sumatra, kehadiran Jalan Tol ini juga akan mendukung konektivitas dari Binjai ke Medan sekitar 17 kilometer dan dari Medan ke Bandara Kualanamu sekitar 42 kilometer.
"Saat ini progres konstruksi tahap 1 Jalan Tol Binjai - Langsa Ruas Binjai - Pangkalan Brandan sepanjang 58 kilometer sudah mencapai 54,16 persen dan ditargetkan beroperasi pada pertengahan tahun 2023 mendatang," tulis BPJT, Kamis (20/7/2022).
Sebelumnya Jalan Tol Binjai - Langsa Seksi 1 ruas Binjai - Stabat sepanjang 11,8 kilometer telah diresmikan oleh Presiden Jokowi dan beroperasi sejak bulan Februari 2022 lalu.
Jalan Tol Binjai - Langsa dengan total panjang mencapai 130,9 kilometer memiliki 2 tahap, di mana tahap 1 terdiri dari Binjai - Stabat (11,8 kilometer) dan Stabat - Pangkalan Brandan (46,2 kilometer). Selanjutnya, tahap 2 yakni Pangkalan Brandan - Langsa (72,9 kilometer) yang ditargetkan akan selesai konstruksinya pada tahun 2024 mendatang.
Jalan Tol Binjai - Langsa yang dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Karya (Persero) dibangun dengan nilai investasi sebesar Rp23,4 triliun yang menjadi akses pendukung menuju berbagai destinasi wisata yang ada di Sumatra Utara.
Destinasi wisata yang terkenal dan juga dapat diakses untuk memangkas waktu tempuh berkendara melalui Jalan Tol ini yakni kawasan wisata Bukit Lawang Ecotourist, Bahorok, kawasan wisata tangkahan dan kawasan wisata rohani Tuan Guru, Tanjung Pura di Kabupaten Langkat.
Jalan Tol Binjai - Langsa memiliki 5 buah Simpang Susun (SS) yaitu SS Stabat, SS Tanjung Pura, SS Pangkalan Brandan, SS Kuala Simpang, dan SS Langsa dan akan memiliki 3 pasang Tempat Istirahat (Rest Area) Tipe A.