Bisnis.com, JAKARTA — Ketua DPR RI Puan Maharani menekankan kepada Joko Widodo (Jokowi), dalam tahun terakhirnya, untuk meningkatkan kualitas belanja. Pasalnya, realisasi belanja negara masih sangat rendah.
Puan menyampaikan, sejak 2019 pemerintah selalu menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan belanja negara yang berkualitas sebagai upaya mempercepat upaya peningkatan kesejahteraan rakyat.
“Saat ini, belanja negara masih perlu ditingkatkan kualitas dan efektifitasnya. Sebagaimana yang pernah menjadi atensi Bapak Presiden ketika menemukan permasalahan pada pelaksanaan anggaran untuk program stunting,” ujarnya pada pidato dalam Rapat Paripurna ke-1 Tahun Sidang 2023-2024, Rabu (16/8/2023).
Ketua DPR yang mengenakan pakaian adat Kalimantan Barat tersebut mengungkapkan, di mana anggaran stunting senilai Rp10 miliar, hanya Rp2 miliar yang dibelanjakan untuk kepentingan langsung dari Kelompok Penerima Manfaat.
Sementara Rp8 miliar dipergunakan untuk perjalanan dinas, rapat-rapat, penguatan dan pengembangan.
“Menjadi harapan kita semua, bahwa belanja negara ke depan, khususnya pada tahun anggaran 2024, seluruh program di kementerian/lembaga akan semakin berkualitas yang ditunjukkan dengan alokasi anggaran yang manfaatnya langsung dirasakan oleh Kelompok Penerima Manfaatnya adalah rakyat,” lanjutnya.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, 2024 merupakan tahun terakhir dari Pemerintahan Periode 2019—2024 atau pemerintahan Jokowi.
Oleh karena itu, diperlukan fokus pemerintah dalam menjalankan program kerja untuk menuntaskan pencapaian berbagai target sasaran akhir RPJMN Tahun 2020—2024, serta menciptakan landasan pembangunan yang kokoh bagi periode pembangunan selanjutnya.
Dalam Buku APBN Kita edisi Agustus 2023, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati realisasi belanja pemerintah pusat hingga akhir Juli 2023 sebesar Rp1.020,4 triliun atau 45,4 persen dari total pagu anggaran.
Capaian tersebut lebih rendah dari Januari-Juli 2022 (year-on-year/YoY) yang mencapai Rp1.031 triliun. Kementerian Keuangan membukukan realisasi belanja pemerintah pusat sepanjang 2023 hingga Juli, tumbuh 1 persen (YoY).
Capaian tersebut terkontraksi dari periode yang sama tahun lalu, yang tumbuh mencapai 8,2 persen.
“Total belanja Rp1.020,4 triliun itu sedikit kontraksi dibandingkan belanja pemerintah pusat tahun lalu, sedikit lebih rendah, yakni 1 persen,” ungkapnya dalam konferensi pers APBN Kita, Jumat (11/8/2023).
Melihat dari sisi tren realisasi belanja setiap tahunnya hingga Juli, Sri Mulyani mengungkapkan pertumbuhan realisasi belanja terbesar terjadi pada 2021 yang naik menjadi Rp952,8 triliun dari 2020 yang berada di posisi Rp793,6 triliun.