Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia melampaui negara G20, seperti Amerika Serikat dan Eropa.
Pada kuartal II/2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy). Capaian ini menjadi salah satu yang tertinggi, khususnya di antara negara G20.
Bahlil juga menyampaikan dengan inflasi Indonesia yang kini sudah di bawah 4 persen, membuat ekonomi Indonesia lebih unggul dari AS dan Eropa.
“Jadi mereka boleh hebat, Korea [Selatan] pun kalah. Pertumbuhan ekonomi yang sama besarnya hanya ada pada China, Indonesia, dan India, yang lainnya semua di bawah kita [Indonesia],” ujarnya dalam acara Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) di Pekanbaru, dipantau melalui Youtube Kementerian Investasi, Kamis (10/8/2023).
Mengacu pada data Trading Economics, ekonomi AS tumbuh sebesar 2,6 persen per Juni 2023.
Pada periode yang sama, Prancis dan Korea Selatan tercatat tumbuh masing-masing sebesar 0,9 persen.
Baca Juga
Sementara Jerman dan Rusia masih mencatatkan pertumbuhan yang negatif, masing-masing sebesar -0,2 persen dan -1,8 persen.
Lebih lanjut, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil menyampaikan saat ini konsumsi nasional dan investasi menjadi penopang ekonomi Tanah Air.
Dirinya membukukan total nilai investasi yang masuk selama kuartal II/2023 sebesar Rp349,8 triliun, di mana Provinsi Riau menduduki posisi 5 besar terhadap kontribusi investasi nasional.
Bahlil menambahkan punggawa ekonomi Indonesia juga ditopang oleh UMKM yang memiliki peran penting.
Pasalnya, sebanyak 99 persen dari total sekitar 64,3 juta unit usaha, masuk dalam kategori UMKM. Artinya, hanya segelintir jumlah pengusaha besar dan menengah.
“UMKM mampu menciptakan lapangan kerja 120 juta dari 134 juta lapangan pekerjaan, jadi yang membawa Indonesia kuat dan keluar dari krisis, yaitu UMKM,” katanya.