Bisnis.com, YOGYAKARTA – Pelajar hingga aparatur sipil negara (ASN) kini bisa mengikuti pelatihan dari Kartu Prakerja melalui program Indonesia Skills Week yang berlangsung mulai hari ini, Kamis, (10/8/2023).
Direktur Operasi Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja Hengki Sihombing menyampaikan pekan peningkatan skill tersebut sebagai bentuk solusi untuk para alumni Prakerja yang masih ingin mengikuti pelatihan.
Melalui program ini, PMO Kartu Prakerja juga mengakmodir masyarakat yang tidak sesuai ketentuan atau tidak eligible mendapatkan Kartu Prakerja, seperti mahasiswa, ASN, TNI, maupun pegawai BUMN.
Sebagai informasi, orang yang memiliki pekerjaan seperti pejabat negara, pimpinan dan anggota DPRD, ASN, TNI, Polri, Kepala Desa/Perangkat Desa, tidak bisa menjadi penerima program Kartu Pekerja.
Selain itu, Direksi, Komisaris, dan Dewan Pengawas pada BUMN/BUMD juga termasuk kategori yang tidak eligible sebagai penerima program peningkatan skill tersebut. Dengan adanya Indonesia Skills Week, kelompok tersebut dapat mengikuti pelatihan.
“Karena ada demand dari alumni, mereka mau dapat pelatihan tambahan, sementara program Kartu Prakerja hanya sekali seumur hidup. Oleh karena itu kami mengakomodir, bagaimana caranya? Kami minta teman-teman lembaga pelatihan yang bisa memberikan pelatihan gratis,” ujarnya usai acara Sosialisasi Skema Normal Kartu Prakerja, Rabu (9/8/2023).
Baca Juga
Meski demikian, tidak semua lembaga pelatiihan memberikan pelatihan secara cuma-cuma. Sejumlah lembaga pelatihan memberikan pelatihan dengan harga Rp20.000 atau diskon 50 persen dari harga pelatihan.
Rencananya, program ini akan dilakukan secara rutin setiap dua bulan sekali. Masyarakat diperkenankan membeli pelatihan dari https://skillsweek.prakerja.go.id selama masa Indonesia Skills Week dibuka, bulan ini dibuka selama tanggal 10-17 Agustus 2023, namun masa berlaku pelatihan berlaku hingga akhir tahun ini.
Harapannya, dengan adanya Indonesia Skills Weeks tersebut dapat meningkatkan angka satuan kerja yang pernah mengikuti kursus/training/pelatihan.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), satuan kerja yang pernah mengikuti pelatihan hanya sebesar 10,25 persen pada Februari 2020.
Sejak program Kartu Prakerja berlangsung pada 2020, angka tersebut telah berhasil naik hampir dua kali lipat, yaitu menjadi 19,08 persen pada Februari 2023.
Pada kesempatan yang sama, Deputi III Kantor Staf Presiden selaku Anggota Tim Pelaksana Kartu Prakerja Edy Priyono menegaskan bahwa meskipun memiliki judul Kartu Prakerja, program ini pada dasarnya bukan hanya untuk orang yang belum kerja.
“Jadi jangan salah paham. Bisa juga diakses oleh orang yang sudah bekerja, karena konsepnya bukan hanya skilling tapi juga re-skilling dan up-skilling,” katanya.