Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku usaha ritel membeberkan sejumlah strategi mereka untuk bisa bersaing dengan platform e-commerce. Sebagaimana diketahui, sejumlah mal dikabarkan menjadi sepi bak kuburan meski pandemi Covid-19 sudah berlalu.
Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah memastikan ritel offline menyediakan barang asli dengan standarisasi yang ditetapkan.
"Ritel offline terjamin aftersales-nya karena memang punya tokonya," ujar Budihardjo saat ditemui di Grand Indonesia, Rabu (9/8/2023).
Selain itu, ritel offline disebut juga terus meningkatkan produk-produk baru untuk ditawarkan kepada konsumen. Adapun berbagai promosi terus digelontorkan untuk meningkatkan kunjungan dan penjualan.
"Kita berikan gift atau program loyalti. Jadi kalau beli di offline ada hadiah seperti itu," ucapnya.
Adapun ihwal pesatnya tren belanja online, menurut dia bukan menjadi ancaman bagi peritel offline apabila transaksi belanja online juga dikenakan ketentuan yang sama. Seperti pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN), standar produk dan izin yang sesuai.
Baca Juga
"Kalau sama permainannya, fair play enggak masalah," katanya.
Sementara itu, CEO Central Department Store, Hedy Djaja Ria mengatakan tren belanja offline di ritel saat ini justru meningkat. Kunjungan ke pusat perbelanjaan mulai pulih pasca-dicabutnya status pandemi Covid-19.
"Karena sepertinya orang Indonesia sudah kelamaan di rumah, jenuh, jadi belanja offline itu aktivitas bagus," katanya dalam kesempatan yang sama.
Selain itu, menurut dia pusat perbelanjaan saat ini juga tengah berlomba-lomba menyediakan segala hal untuk menarik pengunjung kembali berbelanja ke mal. Meskipun diakuinya beberapa mal saat ini masih berjuang.
"Tren untuk offline [belanja] kita bisa meyakinkan akan balik seperti sebelum pandemi," tuturnya.