Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, finalisasi perpanjangan kontrak PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) bakal dibahas malam ini, Senin (31/7/2023).
Bahlil mengatakan bahwa dirinya akan bertemu dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif untuk membahas nasib kontrak karya INCO yang akan berakhir pada 29 Desember 2025 mendatang.
“Nanti malam saya akan rapat dengan Menteri ESDM membahas finalisasi terhadap perpanjangan Vale,” kata Bahlil di Istana Negara, Senin (31/7/2023).
Lebih jauh, Bahlil menyebut bahwa proses pembicaraan pemerintah dengan pihak Vale masih terus berlanjut. Namun, dia enggan mendetailkan progres pembicaraan tersebut.
“Vale masih dalam proses [negosiasi],” ujarnya.
Adapun, INCO memiliki sisa kewajiban mendivestasikan 11 persen sahamnya kepada pihak Indonesia sebagai syarat peralihan status kontrak karya (KK) menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK).
Baca Juga
Sementara itu, Kementerian BUMN berhasrat menguasai mayoritas saham INCO. Wakil Menteri (Wamen) I BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, sejauh ini kementerian masih melihat kesepakatan yang terjadi antara Kementerian ESDM dan INCO soal divestasi saham mereka.
“Tapi kita melihat, nanti setelah adanya kesepakatan antara Menteri ESDM dengan Vale, kita lihat kemungkinan kita untuk menaikkan kepemilikan saham dari Antam, ya kita inginnya Antam bisa naik menuju majority kalau memungkinkan,” kata Tiko sapaan akrabnya saat ditemui di Shangri-La, Rabu (26/7/2023).
Tiko kemudian melanjutkan bahwa sampai saat ini kementerian masih menunggu syarat perubahan dari KK menjadi IUPK. Sebab, kata Tiko, kewenangan untuk persyaratan pengalihan dari Kontrak Karya ke IUPK menjadi ranah dari Kementerian ESDM.
“Kita kan lagi menunggu arahan dari Kementerian ESDM terkait dengan hal-hal yang menjadi pemenuhan daripada persyaratan mereka untuk pengalihan KK jadi IUPK, itu kan teritorinya Kementerian ESDM,” ucapnya.