Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Tahun Politik, Pengelola Mal Bakal Tahan Kenaikan Tarif Sewa Ruang Ritel

Director Strategic Consulting Indonesia Cushman & Wakefield Arief Rahardjo memperkirakan pengelola mal masih akan menahan kenaikan tarif sewa ruang ritel.
Salah satu gerai di pusat perbelanjaan FX Sudirman Jakarta./Instagram @fxsudirman
Salah satu gerai di pusat perbelanjaan FX Sudirman Jakarta./Instagram @fxsudirman

Bisnis.com, JAKARTA - Tahun politik 2024 berpotensi menjadi faktor tertahannya laju kenaikan tarif sewa ruang ritel pascapandemi. Hal ini mencerminkan kehati-hatian yang dilakukan pengelola mal dalam menghadapi efek Pemilu mendatang. 

Director Strategic Consulting Indonesia Cushman & Wakefield Arief Rahardjo mengatakan, hingga akhir tahun ini, pengelola mal masih akan menahan kenaikan tarif sewa. Sikap kehati-hatian tersebut dilakukan guna mempertahankan tenant atau penyewa di tengah riuhnya tahun politik. 

"Dikarenakan tidak adanya pemilik gedung yang berencana meningkatan tarif sewa dalam jangka pendek menghadapi tahun politik 2024 yang akan datang," kata Arief dalam laporan terbarunya, dikutip Minggu (30/7/2023). 

Berdasarkan Cushman & Wakefield Marketbeat Reports, tarif sewa rata-rata diperkirakan akan tetap stabil sampai akhir tahun 2023, berada di Rp808.500 per meter persegi per bulan. 

Di sisi lain, pengelola mal memilih untuk menaikkan sedikit biaya layanan (service charge) pada akhir tahun ini, dari rata-rata biaya layanan saat ini sebesar Rp190.400 per meter persegi per bulan. 

Terlebih, tingkat hunian selama kuartal II/2023 tetap stagnan dan berada pada level 77,2 persen secara kuartalan. Sementara itu, tingkat kekosongan mal strata-title meningkat menjadi 38,7 persen. 

"Sebagian besar disebabkan oleh penutupan hipermarket sebagai penyewa utama pada kuartal sebelumnya," tutur Arief. 

Kendati kondisi okupansi tenant mal yang masih stagnan, pusat ritel mengalami permulaan tahun yang baik dengan peningkatan kunjungan pengunjung, terutama selama musim liburan, meskipun masih di bawah tingkat sebelum pandemi.

Dari segi pasokan, satu pusat ritel Jakarta, yaitu One District di Puri menyumbang 5.000 meter persegi ruang ritel di barat Jakarta sehingga total pasokan ritel di pasar saat ini mencapai 4,7 juta per meter persegi. 

Lippo Mall East Side di Holland Village dan Retail Podium di Thamrin Nine Tower diharapkan akan memasuki pasar pada kuartal-kuartal mendatang dan akan menambahkan sekitar 67.000 m2 ruang ritel ke pasar. 

"Jika semua pusat baru yang direncanakan berhasil memenuhi jadwal penyelesaian mereka, total pasokan ritel Jakarta akan mencapai 4.774.000 meter persegi pada akhir tahun 2023," ujar Arief. 

Sementara itu, Cushman & Wakefield mencatat transaksi sewa ruang sepanjang kuartal II/2023, di mana tenant yang menyerap ruang ritel terbesar, yakni Uniqlo sebanyak 2.000 meter persegi di One District at Puri. 

Selanjutnya, W Superclub yang menyewa 1.300 meter persegi di Mall Artha Gading, diikuti oleh Kinokuniya seluas 470 meter persegi di Central Market, dan The Children's Place seluas 170 hektare di Grand Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper