Bisnis.com, TANGERANG - PT Astra Land Indonesia, joint venture dari Astra Property dan Hongkong Land, mengungkap potensi akusisi lahan baru di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), dan lebih luas lagi.
Presiden Direktur Astra Land Indonesia (ALI) Wibowo Muljono mengatakan, pihaknya tengah menjajaki beberapa peluang di sejumlah wilayah. Menurutnya, ada banyak tanah kosong yang saat ini ditawarkan kepada perusahannya, tetapo masih dalam pertimbangan.
"Untuk tahun-tahun ke depan sendiri, kita tadi itu masih menjajaki beberapa opportunity di Jabodetabek. Kalau semuanya lancar dan semuanya baik kita bisa meluncurkan proyek baru ke depannya, bukan hanya di Jabodetabek saja tapi untuk Indonesia juga," kata Wibowo di Cikupa, Tangerang, Kamis (27/7/2023).
Sebelumnya, ALI mengakuisisi lahan seluas 50 hektare (ha) di Tangerang untuk pengembangan township Ammaia Ecoforest. Lahan tersebut merupakan hasil akuisisi tanah dari PT Delta Mega Persada yang merupakan anak usaha dari PT Alam Sutera Realty Tbk. yang dilakukan selama 3 tahun hingga akta jual beli (AJB) tahap pertama ditandatangani.
Wibowo menerangkan, sejumlah pertimbangan yang dilakukan Astra Land Indonesia dalam proses transaksi lahan tersebut tak hanya berkenaan dengan feasibility kondisi ekonomi daerah, potensi pasar hingga populasi penting juga untuk mengetahui nilai yang akan dibawa ALI dalam pengembangannya.
"Kita melihat sebenarnya dari sisi strategisnya, apakah Astra Land itu bisa menambahkan nilai ke sekitarnya, jadi bagaimana kita juga mengangkat kemajuan daerah dan kebanyakan kita masuk ke daerah yang kita ikut berpartisipasi," ujarnya.
Baca Juga
Dia mencontohkan kawasan Jakarta Garden City yang dikembangkan bersama developer lain. Dalam hal ini, Astra Land Indonesia menghadirkan fasilitas pendidikan, yakni sekolah internasional untuk mendukung kebutuhan penghuni.
Lebih lanjut, dia menerangkan, rencana ALI pada tahun ini akan berfokus pada operasional dari hasil akuisisi Hotel Mandarin Oriental yang baru diselesaikannya. ALI resmi mengakuisisi Jaya Mandarin Agung (JMA) selaku pengelola hotel bintang 5 di kawasan Bundaran HI Jakarta, Mandarin Oriental Jakarta.
Berdasarkan keterbukaan informasi, ALI mengeluarkan dana akuisisi senilai US$85 juta atau setara dengan Rp1,27 triliun (kurs Jisdor Rp15.018 per dolar AS). Dalam hal ini, ALI mengakuisisi 96,923 persen saham dari seluruh modal yang disetor di JMA.
"Untuk tahun ini, pertama kita akuisisi hotel mandarin dan kedua kita membuat kerja sama dengan Sinarmas Land untuk development di Cibubur, itu yang akan ada tahun ini," pungkasnya.
Terkait dengan kolaborasi bersama Grup Sinar Mas, ALI akan berkolaborasi dengan anak usahanya Sinar Mas Land, yaitu PT Bumi Serpong Damai Tbk dengan mendirikan perusahaan patungan sektor properti PT Ruby Karya Sejahtera.
Modal dasar pengembangan perusahaan PT Ruby Karya Sejahtera, yakni senilai Rp10 miliar yang terbagi atas 10.000 saham, masing-masing Rp1 juta per saham. Adapun, ALI memegang 7.500 saham atau sebesar Rp7,5 miliar, sementara BSDE sebanyak 2.500 saham atau Rp2,5 miliar.