Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Progres Proyek Istana Negara hingga Kantor Presiden di IKN

Kementerian PUPR melaporkan progres pembangunan sejumlah infrastruktur dasar mulai Istana Negara hingga Kantor Presiden di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Titik Nol IKN - Humas Setkab/Oji.
Titik Nol IKN - Humas Setkab/Oji.

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan bahwa progres pembangunan sejumlah infrastruktur dasar di Ibu Kota Nusantara (IKN) berjalan sesuai jadwal pelaksanaan (on schedule).

Usai melakukan peninjauan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menuturkan bahwa hingga saat ini progres konstruksi infrastruktur dasar IKN Tahap satu telah mencapai 36 persen.

Dalam laporannya, bahkan ada beberapa progres pembangunannya yang diprediksi dapat rampung lebih cepat dari rencana, antara lain yakni pembangunan bangunan Gedung Istana Negara, Kantor Presiden dan Penataan Sumbu Kebangsaan.

"Kami fokus untuk pengembangan KIPP [kawasan inti pusat pemerintahan] di Zona 1A karena Kementerian PUPR mendapat amanah untuk pembangunan infrastruktur dasar menggunakan dana APBN. Anggarannya sudah disediakan oleh Kementerian Keuangan," jelasnya dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (29/7/2023).

Bukan tanpa alasan, upaya percepatan pembangunan infrastruktur dasar dan gedung pemerintahan dilakukan guna mendorong kepercayaan publik dan menarik minat investor untuk berinvestasi di IKN.

Adapun, Basuki menjelaskan, sejumlah investro yang sudah masuk dan akan segera memulai konstruksinya (groundbreaking) di IKN antara lain, kantor BUMN, Bank Indonesia, Pertamina, hingga RS Hermina.

Kemudian, Menteri Basuki juga melaporkan hasil tinjauannya bahwa progres embangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri telah mencapai 18,26 persen. Sedangkan, Kantor Kementerian Koordinator 1 mencapai 9,8 persen.

"Saya minta kawasan ini mulai dihijaukan dan ditanami pohon-pohon rindang. Persemaiannya sudah kita siapkan di beberapa titik dengan puluhan ribu pohon, termasuk untuk penghijauan di koridor tol, seperti pulai, keppel, sawo, asem jawa, beringin, tabebuya dan sukun. Kami sangat berterimakasih pada PPAD yang sudah menyumbangkan 42.000 pohon tadi beserta perawatnya. Jumlah ini akan bertambah terus," jelas Basuki.

Selain itu, Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan sejumlah infrastruktur pendukung kawasan IKN Nusantara, di antaranya pembangunan Prasarana Intake dan Jaringan Pipa Transmisi Sungai Sepaku, Embung Mentawir, Hunian Pekerja Konstruksi (HPK), dan Bendungan Sepaku Semoi yang segera selesai dan dimulai penggenangannya.

Menteri yang akrab disapa Pak Bas tersebut juga menjelaskan, pembangunan Bendungan Sepaku Semoi memiliki fungsi vital untuk menyediakan air baku kawasan IKN dengan kapasitas 2.000 liter/detik dan Kota Balikpapan sebesar 500 liter/detik.

Secara lebih rinci, Bendungan ini juga diproyeksikan sebagai infrastruktur pengendali per detik banjir kawasan IKN sebesar 55 persen. Sedangkan, dari intake Sepaku, kapasitas air baku yang bisa dialirkan adalah 3000 liter. Di mana, keseluruhan air baku ini cukup untuk memenuhi kebutuhan Kawasan IKN Nusantara hingga 2030.

"Bendungan Sepaku Semoi saat ini sudah tuntas timbunan main damnya, segera digenangi untuk penyediaan air baku di KIPP IKN," pungkas Basuki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Alifian Asmaaysi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper