Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News BisnisIndonesia.id: Hubungan AS-China hingga Redup Saham ADRO-BUMI

Berita tentang hubungan dagang AS-China bersama sejumlah berita menarik lainnya menjadi pilihan editor BisnisIndonesia.id hari ini.
Ilustrasi top 5. Sumber: Canva
Ilustrasi top 5. Sumber: Canva

Bisnis, JAKARTA — Hubungan AS-China yang sudah keropos sejak perang dagang tahun 2018, mulai melihat titik terang. Meski rekonsiliasi tidak akan mudah, setidaknya kedua negara sudah sepaham bahwa persaingan harus dilakukan secara sehat demi ekonomi global yang lebih luas.

Berita tentang hubungan dagang AS-China menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id hari ini. Selain berita tersebut, sejumlah berita menarik lainnya turut tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.

Berikut ini highlight Bisnisindonesia.id, Senin (10/7/2023):

1. Jalan Panjang Mendamaikan AS-China

Sebuah sinyal positif terlihat pada hubungan dua kekuatan ekonomi terbesar dunia setelah dua pejabat paling penting melakukan lawatan ke Beijing dalam beberapa pekan terakhir. Meski tak bisa dilakukan secepat kilat, perbaikan hubungan sangat berarti bagi pemulihan ekonomi dunia.

Pemerintah kedua kekuatan ekonomi dunia terbesar mulai menunjukkan sikap yang lebih lunak setelah pertemuan Menteri Keuangan AS Janet Yellen ke Beijing selama 4 hari sejak Kamis (6/7/2023).  

Sayangnya, Yellen mengungkapkan pernyataan yang serba normatif dengan mengatakan pertemuan keduanya berjalan substantif dan produktif.

Yellen mengatakan kepada Wakil Perdana Menteri China He Lifeng bahwa kedua negara dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk memperkuat ekonomi masing-masing jika berkomunikasi secara dekat dan saling bertukar pandangan tentang berbagai pandangan di tengah prospek ekonomi global yang ‘rumit’.

 

2. Resep Membangun Imperium Bisnis Grup Salim

Anthoni Salim, bos produsen Indomie PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) masih mempertahankan posisi lima jajaran orang paling sugih di Indonesia.

Dalam daftar orang paling kaya versi Forbes, Anthoni Salim saat ini menempati posisi lima dengan nilai kekayaan sebesar US$7,5 miliar. Dia adalah salah satu konglomerat yang memiliki sumber kekayaan dari berbagai keran bisnis.

Grup salim memiliki banyak tentakel mulai dari bisnis konsumen, ritel, perkebunan, pertambangan, jalan tol, media hingga keuangan. Misalnya saja dia tidak diasosiasikan sebagai taipan batu bara, namun dia juga memiliki irisan dengan perusahaan batu bara. Bukan konglomerat media, namun juga menggemgam saham media seperti Elang Mahkota Teknologi (EMTK).

Kondisi tersebut membuat harta taipan lebih awet dan terjaga, sebab pada dasarnya diversifikasi bisnis juga dilihat sebagai bagian dari upaya lindung nilai. Bisnis yang terdersifikasi tersebut diperoleh lantaran konglomerat rajin melakukan akuisisi, baik secara langsung maupun  lewat kemitraan lainnya, melalui penambahan modal di perusahaan tertentu.

 

3. Menakar Prospek Minat Pasar Rumah di Bawah Rp1 Miliar

Meskipun badai pandemi Covid-19 sudah usai dan beralih ke endemi, namun kondisi hunian segmen di bawah Rp1 miliar malah tertekan. Selama pandemi, rumah di bawah Rp1 miliar sangat diminati. 

Hal tersebut karena didukung sejumlah insentif yang diberikan oleh Pemerintah selama 2 tahun pandemi yakni Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP). 

Direktur PT Ciputra Development Tbk Nanik J Santoso mengatakan selama tiga tahun Pandemi Covid-19 berdampak pada daya beli masyarakat yang tergerus sehingga berpengaruh pada permintaan hunian di segmen menengah bawah. 

Pelemahan permintaan hunian pada segmen menengah bawah terjadi sejak tahun 2022. Pada 2021, konsumen segmen menengah bawah dinilai masih terbantu dengan adanya insentif PPN DTP. 

Selain itu, pembangunan rumah dengan harga di bawah Rp1 miliar semakin sulit karena kenaikan inflasi yang menyebabkan harga bangunan semakin tinggi. Hal itu berbeda dengan pasar hunian segmen di atas Rp1 miliar yang lebih percaya diri dalam membeli rumah.

 

4. Celah Penyelewengan Menganga dari Dana Desa

Penambahan dana desa yang diusulkan mencapai Rp2 miliar mengundang kontra dari banyak pihak. Pasalnya, langkah itu sama seja dengan membuka celah rasuah dan konflik kepentingan menjelang Pemilu 2024.

Kepercayaan publik kembali diuji setelah DPR memutuskan penambahan alokasi dana desa sebesar 20 persen dari sebelumnya 10 persen dari jumlah transfer daerah. Hal itu disepakati oleh Badan Legislasi (Baleg) DPR seiring dengan revisi Undang-Undang (RUU) No. 14 Tahun 2014 tentang Desa atau UU Desa.

Direktur Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) Armand Suparman mengatakan penambahan dana desa tidak tepat mengingat bersamaan dengan tahun politik. Di samping itu, tata kelola anggaran atau belanja daerah yang minim berpotensi menciptakan perilaku korupsi di level desa.

“Catatan korupsi kepala desa itu luar biasa, dari 2015-2022, ICW [Indonesia Corruption Watch] mencatat total kerugian negara sekitar Rp700 miliar dari 500-an kasus, ini angka yang besar. Dengan kasus seperti ini, yang perlu dibenahi bukan alokasi anggarannya, tetapi tata kelola penggunaan dana desa,” sebutnya.

 

5. Meredupnya Saham ADRO hingga BUMI Terseret Harga Batu Bara

Harga batu bara terus mengalami penurunan. Dalam setahun, hingga hari ini, Minggu (9/7/2023) harga emas hitam itu telah anjlok hingga 51,86 persen. Seiring dengan pelemahan tersebut, saham INDY, BUMI hinga ADRO juga ikut terjun hinga puluhan persen. 

Mengutip data Barchart.com, harga batu bara untuk kontrak Juli 2023 terpantau turun 1,65 persen ke US$138 per ton. Dalam setahun, harganya turun 51,86 persen. Selain itu, untuk kontrak Agustus dan September 2023 masing-masing turun 1,95 persen, dan kontrak Oktober turun 1,25 persen. 

Melihat penurunan harganya, harga saham sejumlah emiten batu bara juga mengalami pelemahan, di antaranya ada INDY, ITMG, dan ADRO. Mengutip data Bloomberg sampai dengan penutupan perdagangan Jumat (7/7/2023), saham PT Indika Energy Tbk. (INDY) memimpin pelemahan saham emiten baru bara dengan terkoreksi 3,33 persen atau 70 poin ke Rp2.030. Dalam 6 bulan terakhir saham INDY telah terpangkas 30,24 persen. 

Jika di tarik lebih jauh lagi, secara year to date (ytd) emiten tambang ini telah terkoreksi sebesar 25,64 persen. Selanjutnya, saham Grup Bakrie dan Salim, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) juga melempem dengan terkoreksi 3,15 persen atau 4 poin ke Rp123 pada penutupan perdagangan Jumat kemarin.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper