Bisnis.com, JAKARTA - Uni Eropa memberikan tanggapannya terhadap pembatasan ekspor dua logam penting China, menyusul protes serupa dari Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen.
Mengutip pemberitaan Bloomberg yang dikutip Senin (10/7/2023), pejabat Uni Eropa sedang bekerja untuk mempersempit cakupan kontrol ekspor terkait dua logam China.
Uni Eropa diketahui ingin memastikan bahwa pembatasan ekspor pada kedua logam tersebut didasarkan pada implikasi keamanan yang jelas dan mematuhi aturan Organisasi Perdagangan Dunia.
Sebagaimana diketahui, China sebelumnya mengumumkan bahwa mereka akan membatasi ekspor galium, germanium dan senyawa kimia terkait untuk alasan keamanan nasional.
Uni Eropa berpendapat bahwa bahan-bahan ini digunakan dalam berbagai macam produk teknologi dan secara lebih luas, serta khawatir bahwa China akan menggunakan material kritis tersebut dalam persenjataan.
Juru bicara Kementerian Perdagangan China, Shu Jueting pada Kamis (6/7) juga mengatakan bahwa Uni Eropa dan AS telah diberi pemberitahuan lanjutan mengenai kontrol tersebut.
Baca Juga
Berdasarkan sumber terkait, pejabat Uni Eropa di China hanya diberi waktu singkat untuk melapor kembali ke ibu kota mereka sebelum pengumuman resmi.
Menkeu AS Janet Yellen juga menyuarakan keprihatinannya atas kontrol tersebut, ketika ia hadir dalam konferensi meja bundar dengan para pebisnis AS yang beroperasi di China.
Yellen juga menyampaikan keprihatinannya dengan tindakan hukum yang telah diambil terhadap perusahaan AS dalam beberapa bulan terakhir.