Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen menyuarakan keprihatinannya atas kontrol ekspor China pada dua logam penting untuk teknologi utama dan menyoroti untuk melakukan diversifikasi daripada memisahkan rantai pasokan.
Mengutip Bloomberg, Jumat (7/7/2023) hal ini diutarakan oleh Yellen pada konferensi meja bundar ketika dia bertemu dengan para pebisnis AS yang beroperasi di China.
"Selama pertemuan dengan rekan-rekan saya, saya menyampaikan kekhawatiran yang saya dengar dari komunitas bisnis AS, termasuk penggunaan perangkat non-pasar China seperti subsidi yang diperluas untuk perusahaan milik negara dan perusahaan domestiknya, serta hambatan akses pasar bagi perusahaan asing," ucap Yellen.
Tak hanya itu, Yellen juga mengatakan bahwa dia prihatin oleh tindakan hukuman yang telah diambil, terhadap perusahaan AS dalam beberapa bulan terakhir.
Pernyataan Yellen sendiri datang beberapa hari setelah China memberlakukan pembatasan ekspor dua mineral yang sangat penting bagi sektor teknologi utama.
Hal tersebut menjadi eskalasi terbaru dalam perang dagang yang meningkat tahun lalu, dengan kontrol ekspor AS pada peralatan semikonduktor dan pembuat chip.
Departemen Pertahanan AS juga mengatakan bahwa pihaknya meminta Undang-Undang Produksi Pertahanan untuk meningkatkan penambangan domestik dan pemrosesan galium dan germanium.
Baca Juga : 3 Tujuan Menkeu AS Janet Yellen Kunjungi China |
---|
Di samping itu, pemerintahan Biden juga mempersiapkan perintah eksekutif yang membatasi investasi AS di China, yang mungkin dikeluarkan pada akhir Juli 2023.
Investasi yang dimaksud sendiri adalah investasi tertentu di teknologi sensitif, termasuk semikonduktor, kecerdasan buatan, dan komputasi kuantum.