Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah India dan China terus berupaya memperbaiki hubungan ekonomi di tengah kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.
Peristiwa terbaru, kedua negara itu sedang membahas rencana untuk melanjutkan perdagangan barang produksi lokal di perbatasan setelah terhenti lebih dari lima tahun.
Melansir Bloomberg pada Kamis (14/8/2025), langkah ini menjadi bagian dari upaya bertahap kedua negara Asia tersebut untuk meredakan ketegangan yang telah berlangsung lama, menurut pejabat di New Delhi yang mengetahui pembahasan tersebut.
Kedua pihak mengusulkan pembukaan kembali jalur perdagangan melalui titik-titik resmi di perbatasan bersama, yang saat ini masih dalam tahap diskusi bilateral.
Kementerian Luar Negeri China pada Kamis menyatakan Beijing bersedia meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan India terkait isu tersebut.
“Perdagangan perbatasan antara China dan India sejak lama memainkan peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan warga yang tinggal di perbatasan kedua negara,” ujar Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataannya.
Baca Juga
Kementerian Luar Negeri India belum memberikan tanggapan atas permintaan informasi lebih lanjut.
Normalisasi hubungan kedua negara terjadi di tengah memburuknya hubungan New Delhi dengan AS, yang memberlakukan tarif impor 50% terhadap ekspor India ke AS. Tarif tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan bea masuk yang dikenakan pada negara-negara tetangga di kawasan.
Selama lebih dari tiga dekade, India dan China menjalin perdagangan barang produksi lokal—mulai dari rempah-rempah, karpet, furnitur kayu, pakan ternak, tembikar, tanaman obat, barang elektronik, hingga wol.
Perdagangan tersebut dilakukan melalui tiga titik resmi di sepanjang perbatasan Himalaya yang disengketakan sepanjang 3.488 kilometer. Nilai perdagangan relatif kecil, yakni hanya US$3,16 juta pada tahun fiskal 2017–2018, menurut data pemerintah terakhir yang tersedia.
Titik-titik perdagangan tersebut ditutup saat pandemi Covid-19, bersamaan dengan memburuknya hubungan diplomatik setelah bentrokan di perbatasan Himalaya menewaskan 20 tentara India dan sedikitnya empat tentara China.
Rencana pembukaan kembali perdagangan ini menjadi sinyal terbaru membaiknya hubungan kedua negara setelah pada tahun lalu masing-masing pihak mengambil langkah untuk meredakan ketegangan perbatasan.
China dan India juga dijadwalkan membuka kembali penerbangan langsung mulai bulan depan, sementara Beijing melonggarkan pembatasan sejumlah pengiriman pupuk ke India.
Perdana Menteri India Narendra Modi diperkirakan akan mengunjungi China pada Agustus mendatang untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun guna menghadiri KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (Shanghai Cooperation Organisation/SCO) yang dipimpin Beijing, serta menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Xi Jinping di sela-sela acara.