Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) menargetkan proyek pembangunan 15 bendungan akan diselesaikan hingga akhir 2023.
Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Jarot Widyoko mengatakan pihaknya memiliki 32 proyek bendungan yang saat ini tengah berlangsung, mencakup 12 bendungan yang berlanjut ke tahun berikutnya, 5 bendungan baru, dan 15 proyek yang rampung tahun ini.
"Sebanyak 15 bendungan yang on going dan insyaallah selesai tahun 2023," kata Jarot dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V bersama Kementerian PUPR, Senin (10/7/2023).
Adapun, 15 proyek bendungan yang dimaksud yaitu Keurto, Rukoh, Lau Simeme, Margatiga, Karian, Cipanas, Leuwikeris, Jlantah, Sepaku Semoi, Sidan, Tiu Suntuk, Temef, Lolak, Pamukkulu dan Ameroro.
Adapun, dari 15 proyek tersebut, Jarot menerangkan ada 2 proyek bendungan yang telah selesai yaitu proyek Bendungan Cipanas, Jawa Barat dan Bendungan Margatiga, Lampung.
Jarot menerangkan progres Bendungan Cipanas saat ini yaitu 97 persen dan dalam tahap pemasangan Hydromechanical. Namun, Jarot optimistis bendungan ini dapat diresmikan dalam waktu dekat oleh Presiden RI Joko Widodo.
Baca Juga
"Dengan selesainya Bendungan Cipanas maka akan ada tamabahan potensi layanan air baku sebesar 850 liter per detik dan Bendungan Margatiga, Lampung yang sudah selesai, menambah potensi layanan air baku sebesar 200 liter per detik" ujarnya.
Sementara itu, progres Bendungan Sepaku Semoi di Ibu Kota Nusantara (IKN) mencapai 92,77 persen. Jarot menargetkan bendungan ini akan segera impounding atau pengisian awal dan dapat beroperasi tahun ini.
Selain itu, diberitakan sebelumnya, salah satu Bendungan yang tengah dikebut pembangunannya ialah Bendungan Jlantah di Karanganyar, Jawa Tengah. Untuk bendungan Jlantah sendiri diperkirakan akan rampung pada akhir 2023.
"Target untuk dapat diselesaikan pada akhir tahun 2023 mudah-mudahan dapat tercapai,” kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.
Bendungan Jlantah memiliki kapasitas tampung 10,97 m3 yang bersumber dari aliran Sungai Jlantah dan Sungai Puru. Konstruksi bendungan didesain dengan tinggi 70 m (dari dasar sungai), panjang puncak 404 m, lebar puncak 12 m, dan elevasi puncak bendungan +690 m.
Sebagai informasi, Ditjen SDA PUPR memiliki anggaran DIPA sebesar Rp47,13 triliun tahun anggaran 2023. Hingga saat ini, anggaran yang telah terserap sebesar 32,24 persen dengan progres fisik mencapai 34,96 persen.
