Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berfokus melakukan transformasi layanan operasional yang bisa berdampak kepada penurunan port stay dan cargo stay untuk bisa berkontribusi terhadap penurunan biaya logistik.
Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo Ali Mulyono menjelaskan penurunan biaya logistik akan membawa keuntungan bukan hanya bagi Pelindo tetapi juga terhadap ekosistem pelabuhan (pelanggan) yakni berupa efisiensi biaya yang pada akhirnya berdampak pada penurunan biaya logistik.
“Pada akhirnya, seluruh inisiatif dan transformasi yang telah berjalan di Pelindo berdampak pada penguatan kinerja perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan dividen yang dikontribusikan kepada negara di mana tahun ini naik sebesar 53 persen dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya menjadi Rp7,2 triliun,” ujarnya, Kamis (6/7/2023).
Sejauh ini, papar dia, realisasi dari inisiatif-inisiatif tersebut berjalan sesuai dengan perencanaan serta sejalan dengan kajian penggabungan Pelindo.
Realisasi dari inisiatif yang dijalankan oleh Pelindo ini direfleksikan melalui capaian kinerja operasional dan keuangan perusahaan yang meningkat secara umum dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya.
Menurutnya, capaian ini merupakan manfaat yang telah diperoleh penggabungan Pelindo melalui sinergi antar entitas Pelindo Group sehingga pengelolaan sumber daya perseroan dapat dilakukan secara lebih efisien.
Baca Juga
Saat ini, kondisi geografis Indonesia yang didominasi oleh lautan menjadikan konektivitas laut sebagai factor sukses dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pelabuhan dan industri memiliki ketergantungan satu sama lain karena kargo pelabuhan berasal dari dan ke kawasan industri serta sebaliknya kawasan industri membutuhkan alat angkut yang paling efisien menuju pelabuhan.
Oleh karena itu, pelabuhan memiliki peran strategis sebagai stimulator untuk mendorong pertumbuhan industri di hinterland. Pelabuhan, tekannya, hadir tidak hanya sebagai gateway, tetapi juga agar dapat meningkatkan volume melalui stimulasi aktivitas ekonomi di wilayah industri.
Pasca Penggabungan Pelindo telah menjalankan beberapa program, khususnya untuk menciptakan dan meningkatkan konektivitas antara Pelabuhan dan Kawasan Industri. Salah satunya melalui pembangunan serta beroperasinya Jalan Tol Cibitung Cilincing (JTCC) sejak Oktober 2022 yang menghubungkan Kawasan Industri di Timur Jakarta dengan Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.
Selain itu, Pelindo, juga sedang merealisasikan rencana konektivitas Kawasan Industri dan Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok melalui jalan khusus New Priok Eastern Access (NPEA).
Pelabuhan juga memiliki peranan penting dalam menstimulasi pertumbuhan industri daerah sekitar pelabuhan. Sebagai contoh yakni Pembangunan Pelabuhan Kijing di Kalimantan Barat yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 9 Agustus 2022.
Keberadaan Terminal Kijing sebagai gerbang utama arus barang di Kalimantan Barat serta pintu ekspor terhadap komoditas alam di Kalimantan. Pembangunan Terminal Kijing sejalan dengan Program Pemerintah untuk mendorong hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri dan meningkatkan daya saing produk Indonesia.
Contoh lainnya adalah Pengembangan Pelabuhan BMTH yang diharapkan dapat menciptakan multiplier effect guna mendukung pengembangan ekonomi wisata di kawasan Bali.