Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LRT Jabodebek Jalan Tanpa Masinis, KAI Jamin Penumpang Aman

KAI memastikan keamanan penumpang LRT Jabodebek yang bakal melaju tanpa masinis.
Kendaraan melintas di dekat rangkaian gerbong kereta Light Rail Transit (LRT) di Jakarta, Minggu (2/10/2022). Bisnis/Suselo Jati
Kendaraan melintas di dekat rangkaian gerbong kereta Light Rail Transit (LRT) di Jakarta, Minggu (2/10/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – Operator LRT Jabodebek memastikan keamanan pengguna akan terjamin saat menggunakan moda transportasi yang beroperasi tanpa masinis alias otomatis tersebut.

Sebagai informasi, LRT akan menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3. Sistem CBTC adalah sistem pengoperasian kereta berbasis komunikasi, sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis dari pusat kendali operasi serta tanpa masinis.

Manajer Humas KAI Divisi LRT Jabodebek, Kuswardoyo, mengatakan sistem otomatis yang digunakan oleh LRT Jabodebek akan lebih aman dibandingkan dengan sistem manual pada transportasi jenis lainnya. Hal tersebut karena menurutnya mayoritas penyebab kecelakaan disebabkan oleh kesalahan manusia atau human error.

“LRT Jabodebek tanpa masinis ini akan lebih aman dibandingkan menggunakan masinis atau orang, lebih dari 60 persen kecelakaan karena faktor manusia, seperti kelelahan dan sebagainya," kata Kuswardoyo saat ditemui di Depo LRT Jabodebek, Bekasi Timur, Kamis (6/7/2023).

Keamanan perjalanan dengan LRT Jabodebek juga akan diatur oleh sistem keamanan yang juga berjalan otomatis.

Dia mencontohkan, salah satu fitur keamanan dalam LRT Jabodebek adalah batas kecepatan maksimal. LRT akan memberlakukan pengereman otomatis ketika rangkaian kereta melaju diatas batas kecepatan maksimal, yakni 80 kilometer per jam.

Selain itu, sistem tersebut juga dapat mendeteksi keberadaan benda-benda asing di sepanjang jalur kereta. Kuswardoyo menuturkan, kereta akan berhenti secara otomatis sebelum mengenai benda-benda tersebut sehingga meminimalkan risiko terjadinya kecelakaan.

“LRT ini juga bisa mengetahui gangguan yang berpotensi menghambat perjalanan, seperti contohnya gempa bumi. Jika ada indikasi tersebut, maka kereta juga akan berhenti secara otomatis,” ujarnya.

Lebih lanjut, sistem pada rangkaian kereta juga akan menyesuaikan kecepatan masing-masing rangkaian. Sistem tersebut akan membuat jarak antar rangkaian kereta yang beroperasi terjaga dengan optimal.

Perjalanan LRT Jabodebek tanpa masinis akan tetap didampingi oleh petugas yang disebut Train Attendant untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan dan jika dibutuhkan untuk penanganan dalam kondisi darurat.

Kuswardoyo menambahkan, LRT Jabodebek nantinya akan melakukan 434 perjalanan setiap harinya saat masa operasi normal. Moda transportasi ini akan beroperasi mulai pukul 05.00 WIB hingga 23.37 WIB.

Dia mengatakan, LRT Jabodebek nantinya akan menggunakan 27 rangkaian kereta saat jam sibuk. Jumlah armada kemudian akan dikurangi menjadi 20 rangkaian saat jam non sibuk. 

"Rangkaian yang tidak beroperasi selama jam non-sibuk itu nanti akan dilakukan perawatan ringan di fasilitas light maintenance di depo kami," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper