Bisnis.com, JAKARTA - Operator LRT Jabodebek optimistis moda transportasi ini dapat mengangkut hingga 200.000 penumpang per hari saat sudah beroperasi penuh.
Manajer Humas LRT Jabodebek, Kuswardoyo, mengatakan, pada awalnya operator mematok target 137.000 penumpang per hari saat moda transportasi ini sudah beroperasi normal.
Namun, dia mengatakan minat masyarakat terhadap LRT Jabodebek terbilang lebih besar dibanding ekspektasi sebelumnya. Temuan ini didapatkan pihak operator saat melakukan survei bersama Pusat Pengujian, Pengukuran, Pelatihan, Observasi, dan Layanan Rekayasa Universitas Indonesia (POLAR UI) pada bulan lalu.
Kuswardoyo menuturkan, hasil survei itu memproyeksikan LRT Jabodebek dapat mengangkut sebanyak 200.000 penumpang per harinya. Jumlah tersebut naik sekitar 49 persen dibandingkan target penumpang sebelumnya.
"Dari hasil survei terbaru itu ditemukan bahwa peminat ini (LRT) cukup tinggi, sehingga diperkirakan akan ada 200.000 penumpang per hari," katanya saat ditemui di Depo LRT Jabodebek, Bekasi Timur, Kamis (6/7/2023).
Adapun, proyeksi jumlah penumpang tersebut didapatkan dengan menggunakan asumsi tarif dasar sebesar Rp5.000 dan tarif maksimal Rp25.000.
Baca Juga
Kuswardoyo melanjutkan, pihaknya juga menargetkan pertumbuhan jumlah penumpang per tahunnya sebanyak 5 persen. Dengan target tersebut, LRT Jabodebek dapat mencapai angka 500.000 penumpang per harinya dalam 5-10 tahun ke depan.
Dia melanjutkan, kehadiran LRT Jabodebek sebenarnya bukan bertujuan untuk memecah basis penumpang yang sebelumnya menggunakan KRL Jabodebek.
Menurutnya, moda transportasi ini dirancang agar penumpang yang sebelumnya menggunakan kendaraan pribadi beralih menggunakan LRT Jabodebek.
"Tujuan kita tidak memindahkan penumpang KRL, tapi kita agar mereka yang menggunakan kendaraan pribadi berpindah ke LRT," ujarnya.