Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Hungaria melalui anak usaha Roatex Ltd. Zrt, PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) telah mengeluarkan anggaran sebesar 30 persen dari total investasi US$300 juta atau setara dengan Rp4,4 triliun untuk mengembangkan sistem tol nirsentuh atau Multilane Free Flow (MLFF) di Indonesia.
Direktur Utama PT RITS, Attila Keszeg, mengatakan total investasi tersebut murni dari pemerintah Hungaria. Dia memastikan, hingga proyek MLFF selesai, Indonesia tidak akan mengeluarkan uang sepeser pun dalam proyek ini.
"Banyak, 30 persen dari uang [investasi US$300 juta] atau lebih dari itu. Kami sedang mengembangkan perangkat lunak, semua teknik untuk gantries ini, kami mengembangkan cloud untuk penyimpanan, mengoperasikan komponi, ruang kontrol, membeli 40 mobil [MCU]," kata Attila kepada wartawan, Rabu (5/7/2023).
Adapun, salah satu anggaran untuk MCU beserta peralatan di dalamnya sebesar US$40.000 atau setara dengan Rp24 miliar, di mana 1 MCU seharga Rp601 juta.
Atilla menilai pengeluaran yang dikeluarkan RITS dapat lebih dari total estimasi tersebut. Pasalnya, pihaknya telah menyelesaikan pusat kontrol untuk memantau lalu lintas di mana gantry camera dalam sistem MLFF terpasang.
“Di control center ini kami akan menunjukkan bagaimana sistem MLFF bekerja dan bagaimana setiap kendaraan yang masuk dan keluar melewati ruas toll dapat dimonitor sehingga memastikan terjadinya pembayaran tol secara akurat,“ ujarnya.
Baca Juga
Menurut Attila hal ini dimungkinkan karena MLFF mengadopsi teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) yang memungkinkan transaksi melalui aplikasi smartphone dan terdeteksi via satelit.
Attila menambahkan, keakuratan sistem MLFF ini juga didukung penggunaan sejumlah kamera di ruas-ruas tol dan Mobile Control Unit (MCU) atau unit kontrol bergerak yang tersebar secara random yang terhubung ke Control Center.
“Keberadaan kamera dan MCU yang terkoneksi ke Control Center sangat mendukung kinerja sistem MLFF hingga 100 persen, sehingga dapat memastikan setiap mobil yang melewati ruas tol dapat terpantau langsung,“ jelasnya.
Dia menilai, sistem MLFF telah terbukti mampu meningkatkan efisiensi waktu tempuh dan mendukung digitalisasi pembayaran karena pengguna kendaraan yang melalui jalan tol tidak perlu berhenti untuk melakukan transaksi pembayaran melalui pintu-pintu tol.
“Tentunya hal ini juga menyebabkan hilangnya konsentrasi kendaraan di pintu-pintu tol sehingga mampu mengurangi polusi emisi karbon,“ ujarnya.
Kehadiran MLFF melalui PT RITS sebagai Foreign Direct Investment (FDI) hasil kerja sama bilateral antara Indonesia dan Hungaria, diharapkan dapat merevolusi perjalanan menggunakan jalan tol menjadi lebih lancar dan efisien dan mendukung Indonesia memasuki era Toll Roads Technology 4.0.
Chief Operating Officer PT Roatex Indonesia System Indonesia, Agung Pramono, mengatakan tingkat akurasi sistem MLFF saat ini telah mencapai 95 persen dan dapat dipantau secara langsung melalui pusat kontrol.
"Kalau akurasinya di atas 95 persen tapi kita tetap memperbaiki sampai dengan batas yang memang ditentukan oleh BPJT," jelas Agung.