Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Roatex Jelaskan Penyebab Batalnya Uji Coba Bayar Tol Tanpa Sentuh

PT Roatex Indonesia menjelaskan penyebab batalnya uji coba bayar tol tanpa sentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) di Bali.
Sejumlah mobil memasuki gerbang tol Pondok Ranji di Tangerang Selatan, Banten, Minggu (15/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Sejumlah mobil memasuki gerbang tol Pondok Ranji di Tangerang Selatan, Banten, Minggu (15/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Pembatalan uji coba bayar tol tanpa sentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) disebut bukan hanya disebabkan perbedaan visi dan masalah internal PT Roatex Indonesia Toll System (RITS).

Eks Direktur Utama RITS, Musfihin Dahlan mengatakan faktor utama dibatalkannya uji coba MLFF tak hanya sekadar masalah internal antara pihaknya dan Roatex Hungaria, melainkan standar keandalan sistem yang belum terpenuhi secara menyeluruh.

"Saya kira ini sebetulnya bukan masalah internal, bukan masalah saya dengan pihak Hungaria, bukan. Ini masalah sistem yang mau di deliver tapi tidak memenuhi requirement dari pemerintah dan perjanjian," kata Musfihin saat ditemui Bisnis.com, dikutip Kamis (15/6/2023).

Sebagaimana diketahui, uji coba MLFF di Jalan Tol Bali-Mandara batal diterapkan pada 1 Juni 2023. Teknologi sistem MLFF dinilai belum memenuhi key performance indicator atau KPI yang disepakati.

Hal ini menyangkut jaminan 100 persen pendapatan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dari tarif tol melalui transaksi tanpa sentuh itu. Laporan konstultan menyebutkan bahwa kategorisasi melalui artificial intelligence baru 94 persen dan sisanya harus dilakukan manual oleh verifikator.

Musfihin menilai bahwa kondisi ini dapat merugikan BUJT, apalagi, di Indonesia operator jalan tol dikelola oleh swasta dan swasta memungut pengembalian modal dari pemungutan tarif tol.

"Benar sekali, bahkan secara keseluruhan, sistem hanya mampu menangkap kurang dari 80 persen kendaraan yang lewat jalan tol, karena itu kami anggota BOD [Board of Directors] Indonesia di RITS menolak semua yang mau di-deliver, ini yang menyebabkan dispute," ujarnya.

Untuk dapat melanjutkan proses implementasi MLFF, maka perlu ada perbaikan dan evaluasi menyeluruh dari pihak kontraktor, dalam hal ini Multi Contact Zrt. asal Hungaria yang dipilih langsung oleh induk usaha RITS, Roatex Zrt.

Namun, dia memprediksi butuh waktu lama untuk dapat melalui proses evaluasi keseluruhan. Sementara, pemerintah dan RITS Hungaria menetapkan bahwa uji coba akan tetap dilakukan.

"Ada ataupun tanpa saya [di Direksi], gak masalah. Tapi jangan yang saya sebut barang rongsokan atau belum layak ini diserahkan ke pemerintah, kalau pemerintah menerima ini, pemerintah akan masuk jurang," ungkapnya. 

Dia mendorong pemerintah untuk segera bertindak melakukan evaluasi menyeluruh, sebelum sistem MLFF dapat diimplementasikan di lapangan. Sebab, jika hanya mengandalkan produk yang ada saat ini maka besar risiko kegagalannya.

"Kalau bobol di lapangan yang tanggung jawab siapa? Walaupun belum ada uang negara yang masuk tapi kan nanti begitu udah mulai ke lapangan kan mulai ada tagihannya," tuturnya.

Untuk diketahui, Roatex, perusahaan teknologi asal Hungaria diketahui telah memberhentikan sejumlah direksi RITS, khususnya orang Indonesia pada 22 Mei 2023.

Hal ini disebabkan perbedaan pandangan, di mana Roatex Hungaria ingin agar sistem ini diterapkan sesuai dengan yang telah mereka terapkan di Hungaria. Di Hungaria, operator jalan tol berada di bawah kontrol pemerintah dan dibayar oleh pemerintah.

“Saya sampaikan bahwa karena perbedaan visi BOD dari PT Roatex Indonesia Toll System khususnya yang dari Indonesia, sejak tanggal 22 [Mei] kemarin kita diberhentikan,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan proyek MLFF tetap berlanjut.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan uji coba MLFF akan tetap dilakukan di Bali. Namun, dia tak dapat memberikan kepastian jadwal baru uji coba MLFF.

"Ya lanjut terus, itu kan [masalah] internal saja. Saya memang belum dapat laporan resmi BPJT tapi kalau saya tanya ada apa ini? Itu hanya internal, nggak ada pengaruhnya ke proyek. Itu kan investasi, nggak ada APBN," kata Basuki, Rabu (7/6/2023).

Di samping itu, dia mendorong pengkajian kembali kesiapan teknologi MLFF sesuai dengan Key Perfomance Indicator (KPI) yang telah ditentukan sekaligus mengesahkan sanksi yang akan diberlakukan.

Basuki pun menepis kabar bahwa induk usaha RITS di Hungaria yakni Roatex Ltd. Zrt menolak untuk menyesuaikan aturan dan kondisi di Indonesia terkait MLFF.

"Kalau nggak [ikut aturan] ya kan nggak dikerjakan, ini kan sudah dikerjain tinggal dicoba," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper