Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menambah konektivitas baru di Kalimantan Timur yaitu jembatan duplikasi bentang pendek Pulau Balang yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Penajam Paser Utara.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Hidayat Sumadilaga, mengatakan jembatan duplikasi tersebut berperan sebagai jalur utama angkutan logistik juga sebagai salah satu akses menuju Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Jembatan duplikasi ini penting untuk melengkapi Jembatan Pulau Balang bentang pendek sekaligus menghubungkan Jembatan Pulau Balang yang sudah selesai pembangunannya," kata Danis dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (27/6/2023).
Jembatan duplikasi bentang pendek Pulau Balang berada sekitar 500 meter dari jembatan bentang panjang Pulau Balang yang telah selesai pada 2021 lalu.
"Nanti setelah jembatan ini dioperasikan, tentu sangat bermanfaat untuk membantu mengurangi volume lalu lintas yang tinggi, juga sebagai jalur logistik. Jembatan ini bagian dari jaringan konektivitas menuju IKN," ujarnya.
Jembatan duplikasi bentang pendek Pulau Balang dibangun sepanjang 511 meter dengan tipe rangka baja yang terdiri dari 4 pilar di zona laut dan 4 pilar di zona darat.
Baca Juga
Konstruksi jembatan mulai dibangun Januari 2023 sesuai kontrak senilai Rp471 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Adhi Karya-Duta-Jakon (KSO).
"Saat ini progres fisik pekerjaan sudah mencapai 11,6 persen dengan serapan keuangan 25,5 persen," jelasnya.
Pembangunan jembatan duplikasi bentang pendek Pulau Balang Kaltim ini dilakukan melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR.
Kepala BBPJN Kalimantan Timur Reiza Setiawan mengatakan duplikasi jembatan bentang pendek Pulau Balang akan tersambung dengan jalan tol akses IKN Segmen 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,67 km yang ditargetkan rampung pada 2024.
"Pembangunan jalan tol menuju IKN tersambung dengan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, jalan ini bagian dari jaringan konektivitas menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN Nusantara," ujar Reiza.
Lebih lanjut, pihaknya berharap akses jembatan duplikasi ini dapat meningkatkan konektivitas Jalan Lintas Selatan Kalimantan yang menjadi jalur utama angkutan logistik di Pulau Kalimantan.
Pasalnya, selama ini kendaraan dari Balikpapan menuju Penajam dan akan melanjutkan perjalanan ke Kota Banjarmasin di Kalimantan Selatan dan kota lainnya harus memutar dengan jarak sekitar 80 km dengan waktu tempuh 4 jam.
Alternatif lainnya adalah menggunakan kapal ferry dengan waktu penyeberangan sekitar 1,5 jam belum ditambah waktu antre menuju kapal ferry. Dengan dukungan jembatan duplikasi ini akan membantu mempersingkat jarak tempuh sekitar 30 km dan dapat dilintasi hanya dalam 1 jam.