Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah menargetkan sumbangsih industri manufaktur terhadap perekonomian nasional meningkat hingga 25 persen dalam 5 hingga 10 tahun ke depan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan target tersebut ditujukan untuk meloloskan Indonesia dari middle income trap.
Menurutnya, meningkatkan kontribusi industri manufaktur terhadap perekonomian adalah satu-satunya cara untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian Indonesia yang berkesinambungan.
Hal ini dikarenakan menurutnya industri pengolahan non migas ini masih menjadi kontributor terbesar bagi perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun.
“Kami harus terus mendorong agar pertumbuhan ekonomi kita bisa dipadu tinggi karena ini adalah satu-satunya cara agar kita bisa keluar dari jebakan negara kelas menengah,” tambah Airlangga.
Sebelumnya dalam catatan Bisnis pada Senin (8/5/2023), sektor industri manufaktur masih menjadi kontributor paling besar dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan I/2023 dengan angka 16,77 persen, mengalami peningkatan dibandingkan periode sebelumnya (triwulan IV/2022) sebesar 16,39 persen.
Baca Juga
Kinerja pertumbuhan industri pengolahan nonmigas ini pada kuartal/I 2023 tercatat sebesar 4,67 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan bahwa sektor manufaktur masih konsisten menjadi sumber utama bagi pembentuk struktur produk domestik bruto nasional (PDB) nasional sepanjang tiga bulan pertama pada tahun ini, yang mencapai 5,03 persen.