Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia National Air Carrier Association (INACA) meminta operator-operator untuk mulai meningkatkan utilisasi dan jam operasi bandara seiring dengan mulai pulihnya jumlah penumpang pesawat pada 2023.
Sekretaris Jenderal INACA Bayu Sutanto menilai tahun ini merupakan momentum yang tepat bagi para pengelola bandara untuk meningkatkan kapasitas operasinya. Menurutnya, hal ini diperlukan seiring dengan pemulihan di sektor penerbangan yang tercermin dari pertumbuhan jumlah penumpang pesawat.
“Setelah mulai pemulihan di 2022 kemarin, pada tahun ini recovery-nya kami optimistis akan terus berlanjut. Pertumbuhan ini harus didukung juga dengan peningkatan utilisasi bandara yang ada,” jelas Bayu saat dihubungi, Jumat (2/6/2023).
Bayu menuturkan, saat ini jumlah bandara yang beroperasi selama 24 jam di Indonesia masih cenderung terbatas. Seiring dengan hal tersebut, dia meminta operator bandara, yaitu PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II untuk mengkaji ulang jam operasi bandara-bandaranya.
Dia menyarankan utilisasi jam operasi bandara sebaiknya ditingkatkan secara bertahap. Operator dan INACA dapat berkomunikasi terkait rute dan bandara mana yang dapat diperpanjang utilisasinya atau dioperasikan selama 24 jam penuh.
“Bisa dilakukan secara bertahap [peningkatan jam operasi bandara], terutama pada rute-rute potensial yang membutuhkan,” lanjut Bayu.
Baca Juga
Adapun, INACA juga optimistis tren pertumbuhan jumlah penumpang pesawat akan berlanjut sepanjang 2023. Bayu menuturkan, hal tersebut didukung dengan pencabutan status pandemi Covid-19 oleh WHO dan meningkatnya kepercayaan masyarakat untuk bepergian menggunakan pesawat.
Prospek pertumbuhan ini juga ditopang oleh adanya periode high season pada pertengahan dan akhir tahun yang akan menggenjot jumlah wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.
Bayu menambahkan, sentimen penekan proyeksi pertumbuhan penumpang ini berasal dari faktor siklikal low season yang akan menurunkan permintaan terhadap tiket pesawat.
Dia melanjutkan, industri penerbangan komersial akan tetap stabil sepanjang tahun selama seluruh ekosistem penerbangan, mulai dari maskapai, operator bandara, hingga petugas di lapangan, berjalan dengan baik.
“Selama tidak ada kejutan-kejutan seperti kenaikan harga yang akan memengaruhi asumsi komponen biaya operasi, kegiatan maskapai saya lihat tidak akan terganggu,” pungkasnya.
Berdasarkan data PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II yang dikutip Jumat (2/6/2023), jumlah penumpang pada 20 bandara yang dikelolanya sepanjang Mei 2023 mencapai 7,14 juta penumpang. Catatan tersebut merupakan jumlah tertinggi dalam 3 tahun pascapandemi Covid-19 pada 2020 lalu.
Sementara itu, pada Januari - Mei 2023 secara kumulatif jumlah penumpang di 20 bandara AP II mencapai 31,66 juta penumpang.