Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Garap 'Harta Karun' di Mahakam dan Natuna

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) resmi mengelola blok minyak dan gas di Peri Mahakam dan Natuna Timur.
Platform offshore migas. Istimewa/SKK Migas
Platform offshore migas. Istimewa/SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA – Dua anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) kerja sama kelola blok minyak dan gas di Peri Mahakam dan Natuna Timur. 

Kedua anak usaha tersebut yakni, PT Pertamina Hulu Borneo bersama mitra Eni Peri Mahakam Ltd. dan PT Pertamina East Natuna melakukan penandatanganan Kontrak Kerja Sama (KKS) Wilayah Kerja (WK) Peri Mahakam dan WK East Natuna di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Selasa (30/5/2023). 

PT Pertamina Hulu Borneo dan PT Pertamina East Natuna merupakan afiliasi yang ditugaskan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) atas pengelolaan masing-masing WK tersebut. 

Direktur Utama Pertamina Hulu Energi, Wiko Migantoro, menjelaskan penandatanganan WK Peri Mahakam dan WK East Natuna oleh afiliasi PHE dengan SKK Migas merupakan sebuah pencapaian penting bagi Pertamina dalam upaya meningkatkan portofolio hulu perusahaan. 

“Kami percaya bahwa amanah dari Pemerintah kepada PHE untuk mengelola WK Peri Mahakam dan East Natuna akan memberikan value yang signifikan tidak hanya kepada perusahaan tapi juga kepada Pemerintah," kata Wiko dalam keterangan, Selasa (30/5/2023). 

Pertamina berkomitmen menjadi accelerator eksplorasi di dalam negeri baik melalui eksplorasi di aset-aset eksisting, pelaksanaan Joint Study, maupun akuisisi WK baru. 

Dengan demikian, seiring peningkatan portofolio dan kinerja perusahaan yang semakin kuat akan terus meningkatkan nilai perusahaan. 

“Khusus untuk East Natuna, PHE berkomitmen menjadikan East Natuna sebagai aset strategis, tidak hanya peningkatan ketersediaan sumber energi dalam rangka pemenuhan kebutuhan nasional, juga untuk ikut serta menjaga kedaulatan Indonesia," ujarnya.

Penandatanganan KKS WK Peri Mahakam dilakukan oleh Direktur Utama PT Pertamina Hulu Borneo, Chalid Said Salim dan Managing Director Eni Peri Mahakam Ltd., Roberto Daniele, sementara WK East Natuna ditandatangani oleh Direktur PT Pertamina East Natuna, Wisnu Hindadari. Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, mewakili Pemerintah dalam penandatanganan KKS tersebut. 

Prosesi penandatanganan disaksikan langsung oleh Direktur Jenderal Migas, Tutuka Ariadji, Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas, Noor Arifin Muhammad, Direktur Utama PHE, Wiko Migantoro, Direktur Perencanaan Strategis & Pengembangan Bisnis PHE, Danar Dojoadhi, dan Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia, John Anis. 

Kedua KKS tersebut akan berlaku selama 30 tahun dengan menggunakan skema Cost Recovery. 

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, meminta KKKS menjaga komitmennya dan berperan aktif mendukung kebutuhan energi nasional di masa mendatang. Tutuka juga menegaskan komitmen Pemerintah mendukung pengembangan migas nasional. 

“Pemerintah Indonesia akan terus berupaya mendukung pengembangan kegiatan hulu migas dengan terus melakukan improvement dalam sistem pengelolaan migas sehingga dapat meningkatkan keyakinan investor dalam melakukan investasi,” ujarnya. 

Senada dengan hal tersebut, Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, juga menyatakan komitmen untuk mendukung percepatan strategi agar proyek berjalan tepat pada waktunya. 

"Saya siap untuk mendukung upaya mengelola blok yang hari ini kita tandatangani," tegas Dwi. 

Pemerintah telah menetapkan PT Pertamina Hulu Borneo (51 persen) dan Eni Peri Mahakam Ltd. (49 persen) sebagai pengelola WK Peri Mahakam yang berlokasi di lepas pantai dan daratan Timur Kalimantan yang meliputi area seluas 7.414,43 km2 dengan total investasi Komitmen Pasti 3 tahun pertama masa eksplorasi sebesar US$7,2 juta yang meliputi kegiatan studi G&G, akuisisi dan processing 150 km2 data seismik 3D serta pengeboran 1 sumur eksplorasi. 

Sementara itu, WK East Natuna akan dikelola 100 persen oleh PT Pertamina East Natuna. WK East Natuna terletak di offshore Laut Natuna dengan luas 10.484 km2. WK ini berada di wilayah perbatasan negara Indonesia-Malaysia-Vietnam. 

Pengelolaan WK East Natuna difokuskan pada eksplorasi minyak untuk mempercepat pengembangan lapangan di area batas negara dan pengembangan kawasan perbatasan. 

Total investasi Komitmen Pasti 3 tahun pertama masa eksplorasi sebesar US$12,5juta yang meliputi kegiatan studi G&G, akuisisi dan processing 430 km2 data seismik 3D serta pengeboran 1 sumur eksplorasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper