Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sedih Toko Buku Gunung Agung Tutup, Lebih Pedih Nasib Karyawannya

Serikat Pekerja mengungkapkan banyak karyawan yang telah bekerja selama tujuh tahun tetapi berstatus kontrak.
Toko Gunung Agung di Jl. Kwitang, Jakarta Pusat, sekaligus kantor pusat PT GA Tiga Belas - BISNIS/NI Luh Angela
Toko Gunung Agung di Jl. Kwitang, Jakarta Pusat, sekaligus kantor pusat PT GA Tiga Belas - BISNIS/NI Luh Angela

Bisnis.com, JAKARTA - Serikat Pekerja Gunung Agung mengungkapkan seiring rencana penutupan seluruh gerai pada akhir tahun ini, perusahaan telah melakukan pemutusan hubungan kerja secara massal. Banyak karyawan berstatus kontrak meski masa kerja melampaui lima tahun.

PT GA Tiga Belas atau Toko Gunung Agung berencana menutup seluruh gerainya pada akhir 2023. Perusahaan bersiap melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak terhadap ratusan pekerjanya. 

Ketua Serikat Pekerja Gunung Agung Arfan Sentono menyampaikan, sudah tujuh tahun pihaknya dipekerjakan dengan sistem kontrak secara terus menerus. 

“Sejak 2013-2020 kami dipekerjakan dengan sistem kontrak secara terus menerus. Itu sudah melanggar aturan,” kata Arfan kepada Bisnis, Rabu (24/5/2023).

Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia pada awal 2020 menjadi mimpi buruk bagi para pekerja. Arfan mengungkapkan, saat itu pengurangan karyawan mulai dilakukan tanpa diberikan hak-hak normatif sebagai karyawan. 

Dia juga menyebut, karyawan yang dirumahkan tak mendapatkan pesangon, hanya kompensasi gaji satu bulan saja. Itupun tidak 100 persen gaji lantaran saat pandemi, besaran upah lebih dulu dipangkas 25 persen sehingga kompensasi yang diterima sebesar 75 persen dari gaji normal.

“Terutama level pramuniaga. Gaji normal itu UMP, tetapi saat pandemi 2020-2023, gaji dipotong rata-rata 25 persen sehingga yang mereka terima di bawah UMP,” jelasnya.

Arfan menuturkan, memang ada pemberitahuan PHK kepada karyawan, tetapi informasi yang diterima masing-masing berbeda. Terdapat karyawan yang menerima pemberitahuan satu bulan sebelumnya, ada dua minggu jelang PHK, bahkan ada yang diberitahu pada saat hari H. 

Sepanjang 2020 hingga 2022, Toko Gunung Agung diperkirakan telah merumahkan 200-an karyawan. Lantaran perusahaan tak memenuhi hak-hak karyawan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Serikat Pekerja Gunung Agung melalui Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia akan mengadukan Toko Gunung Agung kepada kementerian terkait.

Dihubungi terpisah, Presiden Aspek Indonesia Mirah Sumirat akan melaporkan hal tersebut kepada Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), tepatnya melalui surat yang ditujukan kepada Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Ditjen PHI JSK) minggu ini.

“Belum, rencananya akan saya laporkan minggu ini. Rencananya surat ditujukan ke Dirjen PHI JSK,” ujarnya singkat.

Sementara itu, Manajemen Toko Gunung Agung membantah PHK yang dilakukannya tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“Terkait pemberitaan yang beredar, di mana Toko Buku Gunung Agung seolah-olah dianggap telah melakukan PHK massal sebanyak 350 orang secara sepihak dan tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan adalah tidak benar, karena kami selalu mengikuti pelaksanaan proses efisiensi dan efektivitas usaha sesuai dengan koridor hukum yang berlaku,” jelas Manajemen Toko Gunung Agung dalam keteranganya, dikutip Rabu (24/5/2023).

Toko Gunung Agung terpaksa akan menutup seluruh gerainya pada akhir tahun ini lantaran tak mampu bertahan dengan tambahan kerugian operasional per bulannya yang kian membengkak.

Perusahaan telah melakukan efisiensi sejak 2013. Kondisi perusahaan kian diperparah dengan adanya pandemi Covid-19 pada awal 2020 lalu.

“Penutupan toko/outlet yang terjadi pada tahun 2020 bukan merupakan penutupan toko/outlet kami yang terakhir karena pada akhir tahun 2023 ini kami berencana menutup toko/outlet milik kami yang masih tersisa. Keputusan ini harus kami ambil karena kami tidak dapat bertahan dengan tambahan kerugian operasional per bulannya yang semakin besar,” ungkap mereka.

Berdasarkan informasi yang diterima Bisnis, Toko Gunung Agung akan menutup secara bertahap gerai yang tersisa. Saat ini, tersisa 5 outlet yang masih buka. Dalam waktu dekat, outlet Toko Gunung Agung di Universitas Trisakti, Jakarta Barat akan ditutup, lalu outlet di Aeon Sentul pada Juni, Senayan City dan Margocity pada Juli, dan September, di Jl. Kwitang No.38, Jakarta Pusat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper