UTANG BUMN KARYA
Berdasarkan catatan Bisnis, para emiten BUMN Karya seperti WSKT, PTPP, WIKA, dan ADHI mencatatkan total utang hingga Rp223,7 triliun per kuartal I/2023. Jumlah itu meningkat 3,8 persen jika dibandingkan utang per akhir Desember 2022 sebesar Rp215,5 triliun.
Total utang tersebut dihitung dari empat BUMN karya yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Total utang tersebut dihitung dari empat BUMN karya yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), PT PP (Persero) Tbk. (PTPP), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI).
WSKT menjadi emiten BUMN karya dengan utang paling besar, yakni Rp84,3 triliun. Menilik laporan keuangan per 31 Maret 2023, liabilitas jangka pendek WSKT mencapai Rp21,23 triliun, sedangkan liabilitas jangka panjang mencapai Rp63,13 triliun.
Emiten BUMN karya berikutnya dengan liabilitas terbesar adalah WIKA dengan total liabilitas mencapai Rp55,7 triliun.
Baca Juga
Liabilitas jangka pendek WIKA mencapai Rp34,07 triliun, sedangkan liabilitas jangka panjang mencapai Rp21,69 triliun. Berbeda dengan WSKT, utang WIKA yang terbesar terletak pada pinjaman jangka pendek kepada pihak berelasi senilai Rp9,66 triliun yang masuk pada liabilitas jangka pendek.
Sementara itu, PTPP mencatatkan liabilitas jangka pendek sebesar Rp26,61 triliun, dan liabilitas jangka panjang Rp17,19 triliun. Adapun pos utang terbesar terdapat pada utang usaha kepada pihak ketiga senilai Rp14,89 triliun.
Selanjutnya pada emiten BUMN karya lainnya, yakni ADHI liabilitas jangka pendek mencapai Rp23,37 triliun, sedangkan liabilitas jangka panjang mencapai Rp6,91 triliun. Adapun pada liabilitas jangka pendek, utang paling besar terdapat pada utang bank dan lembaga keuangan lainnya senilai Rp4,17 triliun, utang usaha kepada pihak berelasi Rp7,75 triliun, dan utang usaha kepada pihak ketiga mencapai Rp2,71 triliun.